Mamuju (Antara Sulbar) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Mamuju Provinsi Sulawesi Barat, setiap bulan menyalurkan enam ton beras kepada warga tidak mampu di daerah itu.

"Setiap bulan, kami menyalurkan beras empat sampai enam ton kepada wraga yang tidak mampu. Penyaluran beras bagi wraga tidak mampu itu kami lakukan hingga ke pelosok," kata Kepala Baznas Kabupaten Mamuju H Arifin HP Dara, kepada Antara, Jumat.

Ia mengklaim, beras yang disalurkan kepada warga tidak mampu tersebut merupakan beras berkualitas.

"Beras yang kami bagikan ke masyarakat kurang mampu itu adalah beras standar dan layak langsung dikonsumsi. Beras itu kami salurkan langsung ke masyarakt hingga ke wilayah pelosok di Mamuju menggunakan kendaraan milik Baznas," terang Arifin.

Selain beras, Baznas Kabupaten Mamuju dalam menyalurkan zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS) yang dihimpun dari para muzakki, juga memberikan bantuan modal usaha bagi warga tidak mampu.

Bantuan modal usaha yang diberikan itu lanjut Arifin, yakni minimal Rp2 juta dengan waktu pengembalian selama satu tahun enam bulan.

"Bantuan pinjaman modal usaha bagi warga tidak mampu itu kami berikan tanpa bunga dengan nilai minimal Rp2 juta dan harus dikembalikan selama satu tahun enam bulan. Jika pengembalian berjalan lancar, maka modal usaha tersebut bisa ditambahkan menjadi Rp3 juta," terang Arifin.

Pemberian bantuan modal usaha bagi warga tidak mampu itu jelas Arifin, dilakukan secara selektif melalui kantor kecamatan, kemudian tim dari Baznas akan mensurvei langsung ke lokasi usaha yang mengajukan permohonan bantuan.

"Tentu, kami juga tidak serta-merta memberikan bantuan kepada setiap warga yang meminta pinjaman, tetapi sebelumnya kami terlebih dahulu mengecek kondisi warga tersebut apakah layak diberi bantuan atau tidak. Jika memang layak maka akan diberi pinjaman modal usaha," jelas Arifin.

Dalam menyalurkan ZIS kepada masyarakat, Baznas Kabupaten Mamuju kata Aifin juga memberikan bantuan pendidikan bagi para murid, pelajar dan siswa yang ada di daerah itu.

Termasuk tambahnya, bantuan penyelesaian pendidikan bagi mahasiswa yang ada di daerah itu.

Ia menyebut, bantuan yang diberikan kepada murid SD, yakni Rp250 per orang, Rp300 ribu bagi pelajar SMP, bagi siswa SMA Rp400 ribu serta bantuan dana penyelesaian pendidikan bagi mahasiswa Rp500 ribu per orang.

"Bantuan pendidikan itu kami berikan berdasarkan pengajuan dari masyarakat kemudian diperkuat keterangan dari kepala desa atau lurah," tutur Arifin.

Baznas Kabupaten Mamuju kata Arifin, juga secara rutin melaksanakan program bedah rumah bagi warga tidak mampu di daerah itu.

"Jadi, zakat, infaq dan shodaqoh yang dihimpun dari masyarakat yang berkemampuan itu akan kami salurkan kepada masyarakat tidak mampu, melalui berbagai program yang memang sangat dibutuhkan. Jika penghimpunan ZIS itu berjalan sesuai target, makan saya yakin tidak akan ada masyarakat miskin atau orang yang harus meminta-minta di jalanan," tuturnya.

"Tentu, program Baznas sejalan dengan Pasal 34 ayat (1) Undang-undang Dasar 1945 yang menyebutkan fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara. Itulah yang saat ini terus kami perjuangkan melalui penghimpunan ZIS kemudian menyalurkan kepada warga tidak mampu," terang Arifin.

Pewarta : Amirullah
Editor :
Copyright © ANTARA 2024