Makassar (Antara Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo mendorong seluruh pihak termasuk akademisi untuk melahirkan regulasi terkait pengelolaan sampah laut yang bisa diaplikasikan secara efektif untuk kebaikan bangsa ke depan.

"Saya berharap hasil simposium ini bisa diaplikasikan secara efektif untuk mengentaskan persoalan limbah plastik yang kian mengkhawatirkan, termasuk melahirkan regulasi dan rekomendasi terkait langkah-langkah yang akan dilakukan ke depan," kata Syahrul Yasin Limpo pada "Symposium On Marine Plastic Debris Solution" di Makassar, Rabu.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur juga menekankan akademisi maupun mahasiswa di Sulawesi Selatan harus berperan dan ambil bagian membuat Indonesia lebih maju dan berkembang ke depan dengan ilmu dan teknologi, termasuk ambil bagian dalam menangani persoalan limbah plastik tersebut.

"Tentunya membutuhkan konsep dari hulu ke hilir, tidak hanya menjadi tempat membuat regulasi, tapi kemudian tidak ada solusi. Saya senang dengan acara simposium ini dan tidak berharap berakhir dengan diskusi," ujarnya.

Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan mengemukakan, butuh inovasi, terobosan dan pemikiran yang luas, khususnya di kalangan akademisi dalam memecahkan berbagai persoalan yang dihadapi bersama termasuk dalam menangani persoalan limbah plastik.

Dia mengatakan salah satu upaya yang telah dilakukan adalah mendaur ulang limbah plastik menjadi bahan untuk pembuatan jalan.

"Yang sudah kami lakukan adalah sampah plastik dicampur aspal. Campuran itu kemudian digunakan untuk mengaspal jalan. Hasilnya lebih kuat dan murah," ungkapnya.

Lebih jauh dia mendorong mahasiswa di Sulsel untuk berperan secara spesifik dalam pembangunan studi kemaritiman.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024