Gorontalo (Antara Sulsel) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bone Bolango sudah bisa melakukan pekerjaan pembangunan akses jalan Tulabolo-Pinogu, yang berlokasi di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW), setelah ada payung hukumnya.

"Pemkab Bone Bolango hendak merintis dan membangun infrastruktur jalan Tulabolo-Pinogu di wilayah TNBNW di Kecamatan Suwawa Timur dan Kecamatan Pinogu, tapi awalnya terkendala karena melalui jalur hutan lindung dan minta izin dulu Kementerian Kehutanan. Tapi sekarang sudah memiliki payung hukum karena ada kesepakatan tertulis," kata Bupati Bone Bolango Hamim Pou, Selasa.

Sebelumnya telah dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama Pemkab Bone Bolango dengan Balai Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (BTNBNW) yang tertuang pada PKS Nomor 1801/BTNBNW-1/2017 dan Nomor 100/PKS/08/Pem.KS/VIII/2017.

Penandatanganan itu langsung dilakukan antara Bupati Bone Bolango Hamim Pou serta Kepala Balai TNBNW Noel Layuk Allo.

Bupati mengatakan pembangunan jalan Tulabolo-Pinogu ini memang tidak mudah, karena harus menanti ada payung hukumnya. Padahal pembangunan jalan sangat diperlukan warga di Kecamatan terpencil Pinogu yang hingga saat ini tidak ada akses transportasi.

Bupati juga mengakui bahwa anggarannya masih relatif kecil, karena APBD Bone Bolango yang terbatas tentu harus dibagi-bagi dengan beberapa skala prioritas lainnya.

Namun demikian, Bupati berkeinginan dengan adanya payung hukum untuk peningkatan jalan Tulabolo-Pinogu, akan banyak hal yang  dikerjakan, apalagi PKS ini berlaku jangka waktu 10 tahun.

Untuk itu, Bupati berharap kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bone Bolango dan TNI agar bisa segera bekerja untuk pembangunan peningkatan jalan Tulabolo-Pinogu tersebut.

"Kita targetkan dalam waktu 2 hingga 3 tahun ke depan jalan dengan panjang 31 Km dari Tulabolo sampai Pinogu bisa diselesaikan bersama-sama. Tidak hanya Bone Bolango, tapi juga bantuan dari provinsi dan pemerintah pusat bahkan dari TNBNW. Dengan demikian keterisolasian Kecamatan Pinogu ini bisa kita buka," tandasnya. 

Pewarta : Susanti Sako
Editor :
Copyright © ANTARA 2024