Makassar (Antara Sulsel) - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPA) Kota Makassar berhasil memilih 120 pelajar tingkat Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas (SMP-SMA) untuk menjadi agen perubahan perundungan atau "stop bullying".

"Banyak kasus bullying yang terjadi di tingkat pelajar SMP dan SMA di beberapa kota di Indonesia menjadi perhatian pemerintah saat ini, termasuk kita di Makassar," ujar Kepala DP3A Makassar Tenri Ampa Palallo di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan, 120 pelajar dari berbagai sekolah ternama di dua tingkatan baik SMP maupun SMA ini diberikan pelatihan dan pemahaman akan dampak aksi perundungan tersebut.

"Kegiatan ini untuk memberi pemahaman bahaya bullying di kalangan pelajar, lantaran di tingkat pelajar kerap terjadi kasus bullying. Mereka ini forum anak, para pelajar yang diberi pemahaman agar tidak melakukan apalagi terlibat dalam bullying," katanya.

Mantan Kepala Bagian Humas Pemkot Makassar ini meminta agar para pelajar di Makassar tidak saling menyudutkan, apalagi saling mengejek satu sama lain.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemenuhan Hak dan Perlindungan Anak DPPA Kota Makassar, Achi Soleman mengatakan kasus bullying saat ini menjadi perhatian Pemerintah Kota Makassar, meski saat ini belum ada kasus bullying.

"Alhmdullilh belum ada kasus bullying, makanya kami gelar sosialisasi," kata Achi.

Ia pun meminta para pelajar khususnya yang tergabung di forum anak Makassar menjadi agen perubahan bagi pelajar lainya, agar terus mensosialisasikan paling tidak mengigatkan pelajar lainnya bahaya bullying.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024