Makassar (Antara Sulsel) - Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo bersama Istri Ayunsri Harahap bersilaturahmi sekaligus memberikan tali asih bagi keluarga pahlawan nasional, janda perintis kemerdekaan, veteran di Baruga Karaeng Pattingaloang Rumah Jabatan Gubernur di Makassar, Jumat.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengucapkan terima kasih atas pengorbanan para pahlawan, pejuang dan veteran yang telah mewariskan bangsa besar yakni Indonesia.

"Hari ini kita bahagia diwariskan bangsa yang besar. Itu karena para pendahulu kita, mempersiapkan, mempertahankan, merebut dan mengantarkan kemerdekaan," katanya.

Dia menegaskan, perjuangan para pahlawan harus diberi tempat paling tinggi karena mereka rela berkorban jiwa dan raga untuk kemerdekaan bangsa.

Orang nomor satu Sulsel itu kemudian sedikit bercerita tentang perjuangan keluarganya di era merebut kemerdekaan.

"Ayah saya sama Wolter Monginsidi pernah ditahan. Adik ayah saya, Daeng Tetta saya sebutnya, Daeng Bunga juga mati sama Wolter, dieksekusi bersama," tuturnya.

Keluarga para pahlawan nasional, janda vetaran dan veteran diberi tali asih berupa santunan. Mereka yang hadir diantaranya keluarga Sultan Hasanuddin, Syekh Yusuf, Lamadukelleng, Pangeran Diponegoro, Pongtiku.

Selanjutnya kepada keluarga Andi Mappanyukki, Ranggong Daeng Romo, Pajongan Daeng Ngalle, Robert Wolter Monginsidi, Andi Djemma, Andi Sultan Daeng Raja, Abdullah Bau Massepe dan Opu Daeng Risadju.

Kepala Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Selatan Ilham Gasaling mengatakan kegiatan ini digelar berdasarkan ide Ketua Tim Penggerak PKK Sulsel Ayunsri Harahap. Tahun-tahun sebelumnya, silaturrahmi digelar hanya dalam bentuk anjangsana atau kunjungan.

"Ini adalah wadah silaturahmi bersama gubernur untuk meningkatkan solidaritas pada mereka yang sudah berjasa," kata Ilham.

Pada momen ini, keluarga para pejuang diberi kesempatan untuk bercerita tentang kepahlawanan kerabatnya yang diwakili keluarga Pangeran Diponegoro dan Andi Djemma.

Sementara salah seorang adik Pahlawan Nasional Robert Wolter Monginsidi membacakan sebuah puisi yang kemudian naskahnya diserahkan ke gubernur.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024