Makassar (Antara Sulsel) - Embarkasi Hasanuddin, Makassar siap memberangkatkan Jamaah Calon Haji (JCH) Kelompok Terbang (Kloter) 28 dari tiga provinsi yakni Kabupaten Maros (Sulsel), Mamasa (Sulbar) dan Gorontalo.
"Kloter 28 ini merupakan kloter gabungan JCH dari tiga provinsi yang sudah diterima oleh panitia Haji tadi pagi dan akan diberangkatkan Jumat (21/8) pagi," kata Kabid Urais dan Bimsyar Kanwil Kemenag Sulsel H Iskandar Fellang di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, para calon tamu Allah SWT ini terdiri dari 261 Kabupaten Maros, Sulsel, Kabupaten Mamasa, 105 Sulbar dan 81 Gorontalo.
Menurut dia, seperti biasanya sebelum pemberangkatan JCH terlebih dahulu diberikan pembekalan atau manasik dan pemeriksaan kesehatan akhir di Asrama Haji Sudiang, Makassar.
"Kami selalu mewanti-wanti agar JCH menjaga kesehatannya dan tidak membawa benda-benda yang dilarang, khususnya benda-benda yang dapat dikategorikan syirik," katanya.
Hal itu mengingat kejadian pada musim haji tahun lalu, salah seorang JCH Embarkasi Makassar terdeteksi membawa benda yang dinilai sebagai perbuataan syirik atau menyekutukan Allah SWT.
Oknum jamaah itu nyaris mendapatkan hukum pancung dari Pemerintah Arab Saudi, namun diperjuangkan pihak Kemenag dan dubes perwakilan Indonesia di Arab Saudi.
Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Maros, H Andi Harmin Mattototrang mengatakan, pihaknya juga sudah mengimbau pada JCH agar memperbanyak minum air putih untuk menjaga kondisi tubuh.
"Jangan pelit minum air putih, karena sangat banyak tersedia air zam-zam di dua masjid di tanah suci," ujarnya.
"Kloter 28 ini merupakan kloter gabungan JCH dari tiga provinsi yang sudah diterima oleh panitia Haji tadi pagi dan akan diberangkatkan Jumat (21/8) pagi," kata Kabid Urais dan Bimsyar Kanwil Kemenag Sulsel H Iskandar Fellang di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Minggu.
Dia mengatakan, para calon tamu Allah SWT ini terdiri dari 261 Kabupaten Maros, Sulsel, Kabupaten Mamasa, 105 Sulbar dan 81 Gorontalo.
Menurut dia, seperti biasanya sebelum pemberangkatan JCH terlebih dahulu diberikan pembekalan atau manasik dan pemeriksaan kesehatan akhir di Asrama Haji Sudiang, Makassar.
"Kami selalu mewanti-wanti agar JCH menjaga kesehatannya dan tidak membawa benda-benda yang dilarang, khususnya benda-benda yang dapat dikategorikan syirik," katanya.
Hal itu mengingat kejadian pada musim haji tahun lalu, salah seorang JCH Embarkasi Makassar terdeteksi membawa benda yang dinilai sebagai perbuataan syirik atau menyekutukan Allah SWT.
Oknum jamaah itu nyaris mendapatkan hukum pancung dari Pemerintah Arab Saudi, namun diperjuangkan pihak Kemenag dan dubes perwakilan Indonesia di Arab Saudi.
Sementara itu, Wakil Bupati Kabupaten Maros, H Andi Harmin Mattototrang mengatakan, pihaknya juga sudah mengimbau pada JCH agar memperbanyak minum air putih untuk menjaga kondisi tubuh.
"Jangan pelit minum air putih, karena sangat banyak tersedia air zam-zam di dua masjid di tanah suci," ujarnya.