Mamuju (Antara Sulbar) - Sebanyak 104 tenaga medis di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, memperoleh surat keputusan pengangkatan sebagai calon pegawai negeri sipil.

"Saya mengharapkan kepada para bidan dan dokter yang baru saja menerima SK pengangkatan sebagai CPNS agar lebih meningkatkan kinerja sehingga ke depan, pelayanan kepada masyarakat, khususnya dari sisi kesehatan, dapat lebih baik lagi," kata Bupati Mamuju Habsi Wahid saat menyerahkan SK pengangakatan CPNS tenaga medis itu di Mamuju, Senin.

Sebanyak 104 bidan dan dokter yang menerima SK pengangkatan sebagai CPNS tersebut, selama ini berstatus sebagai pegawai tidak tetap (PTT) di lingkup Pemerintahan Kabupaten Mamuju.

Ia juga mengingatkan kepada para tenaga medis yang baru menerima SK pengangkatan sebagai CPNS tersebut, agar memperlihatkan dedikasi dan kinerja karena status mereka belum 100 persen sebagai pegawai negeri sipil (PNS).

"Perlu diingat bahwa SK CPNS tersebut bersifat percobaan dan baru 80 persen. Untuk mencapai 100 persen mereka dituntut memperlihatkan kinerja, dedikasi di dalam pengabdiannya terhadap bangsa dan negara dan lebih khusus kepada masyarakat di Kabupaten Mamuju," kata Habsi Wahid.

Kehadiran para CPNS tersebut, katanya, dapat meningkatkan kualitas dan pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dari sisi kesehatan.

Selain menyerahkan SK CPNS bagi para bidan dan dokter PTT, Bupati Mamuju itu, juga menyerahkan santunan dari BPJS Ketenagakerjaan kepada dua orang ahli waris.

Kedua ahli waris yang masing-masing mendapatkan santunan Rp24 juta tersebut, yakni Murgan dan Mursalim.
Penyerahan SK pengangkatan tenaga medis sebagai CPNS itu, juga dirangkai dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba gerak jalan indah tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama yang digagas oleh Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Mamuju.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024