Makassar (Antara Sulsel) - Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan (DP2) Pemerintah Kota Makassar memprediksi jumlah hewan kurban jenis sapi akan mencapai 7.000 ekor lebih, belum termasuk hewan kurban kambing.

"Diprediksi meningkat dari tahun lalu, mengingat tingkat perekonomian di Makassar meningkat, seiring dengan konsumsi daging," kata Kepala DP2 Pemkot Makassar, Rahman Bando di Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat.

Dirinya menyebutkan, pada lebaran Idul Adha tahun lalu, berdasarkan data jumlah hewan kurban sekitar tujuh ribuan, namun 400 lebih dinyatakan tidak layak sembelih khusus kurban.

Meski demikian, pihaknya hanya memprediksi jumlah tersebut apakah nantinya akan bertambah dari angka tersebut atau tidak tergantung daya beli masyarakat.

"Bisa saja bertambah dari tahun lalu, sebab daya beli masyarakat kita di Makassar semakin tinggi dengan ditunjang peningkatan ekonominya," ujar dia usai mengunjugi pemeriksaan kesehatan hewan di lapangan samping Masjid Al Markaz Al Islami.

Saat ditanyakan bagaimana antisipasi pemeriksaan kesehatan hewan kurban tersebut, kata dia, pihaknya sudah melayangkan surat ke semua Kecamatan dengan meneruskan ke kelurahan dalam hal pengawasan.

Dirinya menyebut kendati tidak semua hewan kurban dapat diperiksa kesehatannya, DP2 Pemkot Makassar berupaya menghimbau masyarakat agar memeriksakan hewan kurban guna menghidari hal yang tidak diinginkan.

"Tahun ini kami mempunyai dua labolatorium mobile Animal Care, yang setiap saat bisa melakukan pengecekan kesehatan serta ada Puskesmas hewan di Kecamatan Biringkanaya juga membantu," sebutnya.

Sedangkan bagi hewan kurban layak sembelih, tuturnya, tidak cacat pada tanduk, telinga dan ekor, tidak berpenyakitan dan berat badan hewan kurban ideal.

"Hewan kurban yang tidak bisa dijangkau pemeriksaannya biasa dibeli langsung dari daerah. Untuk itu dihimbau untuk memeriksakannya sebelum disembelih kurban," ungkap dia.

Rahman menambahkan, pemeriksaan tidak sampai disitu, biasanya tim akan melakukan pemeriksaan kembali pada daging kurban yang sudah disembelih setelah salat Id Idul Adha untuk menjamin sterilisasi daging dari penyakit.

"Tahun kemarin ada beberapa kasus ditemukan, setelah diperiksa mulai limpah, jantung hingga haati ditemukan bakteri serta cacing pita dalam hati sapi kurban tersebut. Tahun ini tetap kita melakukan pemeriksaan daging kurban," tambahnya.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024