Jakarta (Antara Sulsel) - Indonesia memimpin kelompok kerja perdagangan di rangkaian Pertemuan Tingkat Menteri (PTM) ke-8 Forum Kerja sama Asia Timur-Amerika Latin (FEALAC) di Busan, Korea Selatan.

        Delegasi Indonesia mengawali partisipasinya pada rangkaian kegiatan FEALAC dengan mengikuti pertemuan koordinasi dan empat kelompok kerja, seperti disampaikan dalam keterangan pers Kementerian Luar Negeri yang diterima di Jakarta, Kamis.

        Delegasi RI dipimpin oleh Direktur Kerja Sama Intrakawasan dan Antarkawasan Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri, Dewi Gustina Tobing sebagai Alternate FEALAC SOM Leader-Indonesia.

        Pertemuan Koordinasi membahas mengenai persiapan dan draf dokumen yang akan dihasilkan pada PTM ke-8 FEALAC.

        Sementara itu, Pertemuan Kelompok Kerja FEALAC membahas proyek-proyek yang telah dilaksanakan oleh negara-negara anggota FEALAC sejak 2015, proyek usulan baru 2017, serta usulan pemilihan "Co-Chairs" Kelompok Kerja FEALAC periode 2017-2019.

        Saat ini Indonesia menjabat sebagai co-chairs Kelompok Kerja FEALAC bidang Perdagangan, Investasi, Pariwisata, dan UMKM periode 2015-2017 mewakili kawasan Asia Timur, bersama dengan Honduras yang mewakili kawasan Amerika Latin.

        "FEALAC saat ini mewakili 38 persen ekonomi dunia dan 33 persen perdagangan global. FEALAC perlu memaksimalkan peluang ekonomi yang tersedia di kedua kawasan," kata Dewi Gustina Tobing.

        Pertemuan Tingkat Menteri ke-8 FEALAC dan rangkaian kegiatannya diselenggarakan mulai 29 Agustus hingga 1 September 2017 di Busan, Korea Selatan.

        Korea Selatan selaku tuan rumah merupakan Koordinator Regional FEALAC kawasan Asia Timur bersama dengan Guatemala selaku Koordinator Regional FEALAC kawasan Amerika Latin periode 2015-2017.

        FEALAC merupakan satu-satunya organisasi yang menghubungkan kawasan Asia Timur dan Amerika Latin. FEALAC dibentuk pada 1999 dan saat ini beranggotakan 36 negara, yakni 16 negara dari kawasan Asia Timur dan 20 negara dari kawasan Amerika Latin.

Pewarta : Yuni Arisandy
Editor :
Copyright © ANTARA 2024