Makassar (Antara Sulsel) - Pemerintah Kota Makassar menyatakan jika anggaran untuk merealisasikan program jalan tol dalam  menelan anggaran lebih Rp2,5 triliun.

"Untuk tol Pettarani yang panjangnya hanya 10,3 kilometer diperkirakan akan menelan anggaran sekitar Rp2,5 triliun," ujar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto, Selasa.

Program jalan tol dalam kota tersebut sudah dirancang dan dibahas sejak dua tahun lalu, tetapi hingga saat ini progres pengerjaannya masih belum terlihat.

Namun, Wali Kota tetap optimistis jika proyek tetap akan berjalan dan akan dikerjakan oleh  PT Nusantara Infrastructure Tbk.

Adapun proyek jalan tol itu akan dimulai dari Maros-Bandara Internasional Sultan Hasanuddin-Jalan Tol Seksi I dan II-Jalan Urip Sumihardjo-Jalan Abdullah Dg Sirua-Jalan Boulevard-Jalan Letjen Hertasning-Jalan Andi Pangerang Pettarani memanjang hingga ke Jalan Sultan Alauddin.

"Panjangnya sekira 10.3 kilometer yang memanfaatkan jalur existing (Jalan Tol Ir Sutami) sepanjang 6 kilometer ditambah Jalan Tol Layang Andi Pangerang Pettarani sepanjang 4.3kilometer. Pembiayaannya murni investasi dari PT Nusantara Infrastructure," katanya.

PT Nusantara Infrastructure Tbk sendiri menjadwalkan akan memulai pekerjaan konstruksi pada Maret 2018, dan diperkirakan beroperasi awal 2020.

Sebelumnya, wali kota menyebut akan ada peletakan batu pertama (ground breaking) yang diagendakan berlangsung pada Oktober 2017 atau setelah kegiatan F8 Makassar selesai.

"Ini proyek besar dan pasti akan berjalan. Memang butuh waktu hingga enam bulan bagi pengembang untuk mempersiapkan pekerjaan konstruksi setelah tahap ground breaking," lanjutnya.

Sedikitnya, ada 16 jenis pekerjaan yang masuk dalam tahap konstruksi, diantaranya, pekerjaan tanah, galian struktur, drainase, sub grade, sub base, perkerasan, struktur beton, pekerjaan baja struktural, dan elektrikal.

Agar Tol Layang Makassar dapat berfungsi efektif dalam mengurai kemacetan, pengembang mendesain off/on ramp (jalur naik/turun) bagi pengguna jalan di tiga titik.

Menurutnya, pengendara dapat naik dan turun di Jalan Urip Sumihardjo, Jalan Boulevard, dan Jalan Sultan Aluddin.

"Kendaraan dari arah Sultan Alauddin dapat melewati tol layang langsung ke bandara tanpa melewati jalur utama Petta Rani," terang Business Development Director MUN, mitra PT Nusantara Infrastructure Tbk.

Ia memperkirakan, Tol Layang Makassar mampu melayani hingga 45 ribu kendaraan dari arah Tol Ir Sutami saat beroperas ipada 2020.

Diketahui saat ini, jumlah kendaraan yang lalu lalang di Tol Ir Sutami pada hari kerja sebanyak 83.354 hingga 95.683 TPD dan pada akhir pekan sejumlah 77.313 hingga 84.327 TPD.    

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024