Makassar (Antara Sulsel) - Penampian tarian tradisional "pepe-pepeka ri makka" yang disuguhkan para penari dari Sanggar Syekh Yusuf memeriahkan acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Radio Republik Indonesia (RRI) yang berlangsung di Auditorium Stasiun LPP RRI Makassar, Senin.
Selain tarian tradisional Makassar itu, suasana HUT RRI itu juga disemerakan dengan lantunan lagu perjuangan dan lagu daerah dari para pemenang Bintang Radio 2016.
Ketika tepat pukul 12.00 Wita dilanjutkan dengan penyalaan obor oleh Kepala Stasiun Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Makassar M Nawir, yang bersamaan dengan kegiatan HUT di Kantor Pusat LPP RRI di Jakarta yang dipimpin Direktur Utama LPP RRI M Rohanuddin melalui layar telekonfrensi audio visual.
Pada acara peringatan HUT RRI tersebut, Stasiun LPP RRI Makassar mencatat sejumlah prestasi, setelah dilakukan perlombaan antarstasiun di seluruh Indonesia, di antaranya juara pertama paket Radio Kencana atau siaran pedesaan dengan penulis naksah Ermila Rusmala.
Selain itu juara kedua paket sandiwara radio dengan penulis naskah Sunarti Tasik Malillin.
Kegiatan HUT RRI tersebut selain dihadiri para karyawan aktif, juga turut hadir para purnabakti yang sebelumnya berprofesi sebagai angkasawan dan angkasawati RRI.
Kepala Stasiun LPP RRI Makassar M Nawir membacakan sambutan tertulis Direktur Utama LPP RRI yang mengatakan bahwa LPP RRI berperan sebagai perekat bangsa senantiasa mendukung kebersamaan dalam keberagaman.
"Dengan tema `Bersama Dalam Keberagaman` bertujuan meneguhkan semangat kebersamaan dan pengabdian RRI demi bangsa dan negara," kata Dirut LPP RRI Rohanuddin.
Menurut dia, keberagaman suku bangsa, budaya, adat istiadat, keyakinan, aliran kepercayaan dan beragam politik harus dimaknai dengan benar.
Oleh karena itu, lanjut dia, kehadiran RRI bersama elemen-elemen negara lainnya, melakukan fungsi untuk merekatkan semua keberagaman, demi terwujudnya Bhinneka Tunggal Ika dan tetap utuhnya Negara Kesatuan Reublik Indonesia (NKRI).
"RRI memiliki posisi penting sebagai lembaga penyiaran publik yang memiliki semangat kebersamaan dalam mengabdikan diri, memberikan pelayananan informasi dan hiburan kepada seluruh masyarakat di Indonesia, bahkan di luar negeri.
Peringatan HUT ke-72 RRI itu dilaksanakan serentak pada 200 stasiun relay dan 32 stasiun, termasuk di wilayah perbatasan antarnegara antara lain dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote, dan juga dari Pulau Sabang sampai Merauke.
Selain tarian tradisional Makassar itu, suasana HUT RRI itu juga disemerakan dengan lantunan lagu perjuangan dan lagu daerah dari para pemenang Bintang Radio 2016.
Ketika tepat pukul 12.00 Wita dilanjutkan dengan penyalaan obor oleh Kepala Stasiun Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Makassar M Nawir, yang bersamaan dengan kegiatan HUT di Kantor Pusat LPP RRI di Jakarta yang dipimpin Direktur Utama LPP RRI M Rohanuddin melalui layar telekonfrensi audio visual.
Pada acara peringatan HUT RRI tersebut, Stasiun LPP RRI Makassar mencatat sejumlah prestasi, setelah dilakukan perlombaan antarstasiun di seluruh Indonesia, di antaranya juara pertama paket Radio Kencana atau siaran pedesaan dengan penulis naksah Ermila Rusmala.
Selain itu juara kedua paket sandiwara radio dengan penulis naskah Sunarti Tasik Malillin.
Kegiatan HUT RRI tersebut selain dihadiri para karyawan aktif, juga turut hadir para purnabakti yang sebelumnya berprofesi sebagai angkasawan dan angkasawati RRI.
Kepala Stasiun LPP RRI Makassar M Nawir membacakan sambutan tertulis Direktur Utama LPP RRI yang mengatakan bahwa LPP RRI berperan sebagai perekat bangsa senantiasa mendukung kebersamaan dalam keberagaman.
"Dengan tema `Bersama Dalam Keberagaman` bertujuan meneguhkan semangat kebersamaan dan pengabdian RRI demi bangsa dan negara," kata Dirut LPP RRI Rohanuddin.
Menurut dia, keberagaman suku bangsa, budaya, adat istiadat, keyakinan, aliran kepercayaan dan beragam politik harus dimaknai dengan benar.
Oleh karena itu, lanjut dia, kehadiran RRI bersama elemen-elemen negara lainnya, melakukan fungsi untuk merekatkan semua keberagaman, demi terwujudnya Bhinneka Tunggal Ika dan tetap utuhnya Negara Kesatuan Reublik Indonesia (NKRI).
"RRI memiliki posisi penting sebagai lembaga penyiaran publik yang memiliki semangat kebersamaan dalam mengabdikan diri, memberikan pelayananan informasi dan hiburan kepada seluruh masyarakat di Indonesia, bahkan di luar negeri.
Peringatan HUT ke-72 RRI itu dilaksanakan serentak pada 200 stasiun relay dan 32 stasiun, termasuk di wilayah perbatasan antarnegara antara lain dari Pulau Miangas sampai Pulau Rote, dan juga dari Pulau Sabang sampai Merauke.