Ternate (AntaraSulsel) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara segera memperbaiki dinding Benteng Oranje yang ambruk pada pertengahan Agustus mengingat benteng peninggalan Belanda itu merupakan objek wisata sejarah andalan daerah ini.

"Pemkot Ternate sudah berkoordinasi dengan pihak Balai Pelestarian Cagar Budaya Malut terkait rencana pemkot untuk segera memperbaiki dinding Benteng Oranje yang ambruk tersebut," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Ternate Risfal Tribudianto di Ternate, Kamis.

Dinding benteng yang dibangun Belanda pada 1067 itu ambruk sepanjang 20 meter lebih yang diduga akibat adanya penggalian kanal di penggir pondasi benteng yang dilakukan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Ternate.

Menurut Risfal, dana yang digunakan untuk perbaikan dinding Benteng Oranje yang ambruk tersebut, diambilkan dari pengalihan dana pembuatan kanal bagian selatan benteng, yang belum sempat dimanfaatkan.

Sebelumnya, sejumlah kalangan di Malut meminta Pemkot Ternate untuk menghentikan sementara semua kegiatan penataan dan revitalisasi di Benteng Oranje itu yang dimulai tahun 2014, karena dinilai menyalahi prosedur dan aturan berlaku.

Salah seorang akademisi dari Universitas Khairun Ternate Irfan Mahmud mengatakan revitalisasi suatu cagar budaya, seperti Benteng Oranje harus melalui kajian dengan melibatkan berbagai pihak terkait serta harus didahului dengan penatapan zonasi.

Tetapi dalam kegiatan penataan dan revitalisasi Benteng Oranje, semua itu tidak dilakukan secara baik, akibatnya terjadi banyak perubahan di benteng itu yang kemudian membuatnya dicoret dalam daftar cagar budaya nasional.

Pewarta : La Ode Aminuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024