Makassar (Antara Sulsel) - Partai Nasional Demokrat (NasDem) resmi berkoalisi dengan Partai Golkar untuk mengusung Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar (NH-Aziz) menghadapi Pemilihan Gubernur Sulawesi Selatan 27 Juni 2018 mendatang.

"Saya tegaskan sekarang, memenangkan NH-AZIZ menjadi tanggung jawab saya. Karena itu menjadi tugas NasDem, maka itu juga menjadi tanggung jawab saya," tegas Ketua DPW Nasdem Sulsel Rusdi Masse usai memberikan rekomendasi usungan di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis.

Dirinya menuturkan, dengan diberikannya rekomendasi usungan tersebut, maka sudah menjadi amanah Partai NasDem Sulsel untuk melaksanakan apa yang menjadi keputusan partai.

"Hari ini kita mendeklarasikan mendukung penuh NH-Aziz. Kita harus patuh pada keputusan partai. Kalaupun ada perbedaan kita tetap memperjuangkan NH-Aziz," ucapnya kepada para hadirin yang memadati penyerahan rekomendasi di Hotel Clarion Makassar.

Sementara Nurdin Halid yang juga diberikan kesempatan menyampaikan orasi politiknya menyatakan salut, Rudi Masse yang juga disapa RMS, memutuskan mendukung dirinya beserta Aziz untuk berkoalisi, meskipun telah memupuskan niat awalnya mendukung kandidat lain yang juga dekat dengan dirinya yakni Ichan Yasin Limpo, (IYL).

"Ini politik ter-akbar dan terdasyat. Saya bangga bisa menjadi bagian dari koalisi ini, serta terharu bisa dipertemukan dengan kader-kader NasDem. Saya awalnya bermimpi bisa bersama RMS, dan itu terwujud atas bantuan Allah SWT," papar Plt Ketua DPD Golkar Sulsel ini.

Selain itu, kata mantan Ketua PSSI tersebut, koalisi ini ibarat perkawinan, tetapi bukan berarti perkawinan `terpaksa` dan bukan `silariang` (kawin lari), tapi perkawinan ini atas dasar cinta kasih untuk sebuah persahabatan politik.

"Kalau dalam istilah bugis makassar terpaksa dan silariang sangat tidak bagus dan tidak sesuai adat kita di Sulsel. Rusdi Masse adalah sosok pemimpin masa depan untuk naik di kancah nasional. Selain itu dirinya mementingkan Sulsel dari pada sahabatnya (IYL)," ungkapnya Ketua Harian DPP Golkar itu .

Mengenai dengan simbol NH-Aziz tangan dikepal didada, lanjutnya adalah bentuk perlawanan, simbol tersebut bukan berarti melawan IYL, maupun Nurdin Abdullah keduanya merupakan Bakal Calon Gubernur, melainkan simbol melawan kemiskinan dan penindasan rakyat.

Hadir pada penyerahan rekomendasi itu sejumlah elite parpol dan sejumlah kepala daerah di Sulsel. Dari DPP Nasdem Sekertaris Jenderal Johny G Plate, Wasekjen, Willy Aditya, bendahara DPP NasDem Franky S serta Dewan Pertimbangan DPW NasDem Malkan Amin.

Kemudian Ketua DPD NasDem Makassar sekaligus Ketua DPW Garnita Malahayati Sulsel Andi Rachmatika Dewi serta sejumlah fungsionaris parpol di tingkatan provinsi dan kabupaten kota. Sejumlah kepala daerah, seperti Wali Kota Palopo Judas Amir, Plt Bupati Barru Suardi Saleh, Wakil Bupati Toraja Utara Victor Datuan Batara, Wakil Bupati Luwu Utara Thahar Rum.

Selanjutnya, Wakil Bupati Luwu Timur Irwan Bachri Syam, Wakil Bupati Wajo Andi Syahrir Kube, Wakil Wali Kota Pare-Pare Andi Fasial Sapada, Wakil Bupati Bantaeng Muh Yasin, Wakil Bupati Enrekang Amiruddin, Wakil Bupati Takalar terpilih Achmad Dg Se`re.

Bupati Luwu Timur Thoriq Husler, Wakil Bupati Pinrang Darwis Bastama, dan Wakil Bupati Toraja Victor Datuan Batara. Selain Nurdin Halid dan Aziz Qahhar Mudzakkar, dari Golkar, hadir pula pengurus teras DPP seperti Sekjen DPP Golkar Idrus Marham.

Pengurus dari Golkar Sulsel juga terlihat hadir seperti Moh Roem, Kadir Halid, Rusdin Abdullah, dan Ketau DPD Golkar Makassar, Farouk M Betta. Bahkan bakal calon wali kota Makassar sekaligus CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin dan Ali Mazi selaku bakal calon gubernur Sulawesi Tenggara, hadir.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024