Mamuju (Antara Sulbar) - Polres Majene Provinsi Sulawesi Barat menggelar pelatihan sistem monitoring kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan menggunakan aplikasi teknologi informasi dalam upaya penanganan dini jika terjadi kebakaran hutan dan lahan di daerah itu.

Pelatihan sistem monitoring kebakaran hutan dan lahan yang berlangsung di ruang data Polres Majene pada Kamis, dibuka Wakapolres Komisaris Polisi Muhammad Arief.

"Ini merupakan tugas pokok dan fungsi Polri pada bidang pencegahan kebakaran hutan dan lahan," kata Muhammad Arief.

Selain pelatihan sistem monitoring kebakaran hutan dan lahan dengan aplikasi teknologi informasi, pada kegiatan itu juga dipaparkan upaya preemtif dan preventif serta penyelidikan dan penyidikan tindak pidana kebakaran hutan dan lahan.

Pelatihan sistem monitoring kebakaran hutan dan lahan dengan aplikasi teknologi informasi tersebut diikuti para kanit polsek dan bhabinkamtibmas jajaran Polres Majene,

Wakapolres meminta agar setiap personel mampu memberikan pelaporan yang efektif terkait masalah kebakaran hutan dan lahan.

Sementara, Kepala Bagian Operasional Polres Majene Komisaris Polisi Bambang Haryono mengatakan, melalui pelatihan tersebut akan mempermudah tugas Polri dalam mendeteksi lokasi kebakaran hutan dan lahan, utamanya di wilayah hukum Polres Majene.

"Melalui pelatihan ini juga dapat dilakukan dengan cara monitoring yang terstruktur," ucapnya.

Untuk memudahkan dalam mendeteksi kebakaran hutan dan lahan lanjut Bambang Haryono, tetap diperlukan peta rawan kebakaran.

"Sehingga, sistem peringatan dini musiman kebakaran hbutan dan lahan melalui satelit NOOA, Terra maupun Aqua-Modis dapat ditindaklanjuti," kata Bambang Haryono.

"Meski sudah ada terobosan menggunakan teknologi ini, kami diharapkan tetap melakukan penanggulangan bahaya kebakaran hutan dan lahan melalui upaya preemtif secara rutin dengan memberikan imbauan serta sosialisasi bahaya kebakaran hutan dan lahan ke masyarakat," terang Bambang Haryono.

Pewarta : Amirullah
Editor :
Copyright © ANTARA 2024