Makassar (Antara Sulsel)- Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Sulawesi Selatan dan Barat menargetkan mampu menyerap beras produksi petani hingga 400 ribu ton sepanjang 2017 di wilayah itu.

Kepala Divisi Perum Bulog Sulselbar Dindin Syamsuddin di Makassar, Minggu mengatakan peluang untuk merealisasikan target itu begitu terbuka terkait telah memasuki musim panen pada beberapa daerah di sana.

"Kita targetkan bisa menyerap hingga 400 ton untuk tahun ini. Ada beberapa daerah yang kini sedang memasuki musim panen kembali seperti di Sidrap (Sidenreng Rappang), Pinrang dan Kabupaten Bone," ujarnya.

Dengan besarnya potensi panen dari para petani membuat pihaknya semakin optimistis. Bulog Sulselbar juga terus berkomitmen untuk turun langsung melakukan pembelian beras ataupun gabah dari petani.

Harga yang ditawarkan pihaknya berdasarkan Harga Eceran Tertinggi (HTE) juga direspon positif dari para petani di wilayah tersebut. Apalagi harga yang ditawarkan jauh lebih tinggi jika dijual ke pedagang pengumpul.
Seperti untuk wilayah Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi sebesar Rp9.450 per kilogram, dan Rp12.800 untuk jenis premium.

Sedangkan untuk Wilayah Sumatera tidak termasuk Lampung dan Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur dan Kalimantan untuk beras kualitas medium Rp9.950 dan premium 13.300 per kilogram.

Sementara untu Maluku termasuk Maluku Utara dan Papua, HET beras kualitas medium sebesar Rp10.250 per kilogram dan Rp13.600 untuk beras jenis premium.

Meski sudah ditetapkan, namun harga rata-rata beras masih sekitar Rp8.000 hingga Rp9.000 per kilogran untuk beras medium,

"Untuk bulan ini kita sudah mengumpulkan sebanyak 280 ribu ton beras petani. Kita akan terus melakukan pemantauan dan turun langsung ke lapangan untuk membeli beras atau gabah petani," ujarnya.

Ketua KTNA Sulsel Muhammad Yunus di Makassar mengatakan peluang untuk menyerap beras hingga 400 ribu ton dari Bulog Sulselbar memang terbuka lebar.

"Untuk beberapa daerah kembali memasuki musim panen. Dan kami perkirakan musim panen akan terus berlanjut hingga Oktober 2017," katanya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024