Makassar (Antara Sulsel) - Lembaga Survei Poltracking Indonesia merilis hasil survei sejumlah bakal calon Gubenur dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan yang akan bertarung pada pemilihan kepala daerah serentak  27 Juni 2018.

"Simulasi elektabilitas pasangan kandidat seperti Nurdin Halid-Aziz Qahhar Mudzakkar atau NH-Aziz sebesar 19,79 persen beda tipis dengan pasangan Ichsan Yasin Limpo-Andi Mudzakkkar atau IYL-Cakka 17,39 persen," kata Senior Manager Riset Poltracking Indonesia, Arya Budi di Makassar, Minggu.

Sementara disimulasikan pasangan lainnya yakni Nurdin Abdullah-Tanri Bali Lamo mendapat 16,37 persen dan pasangan Agus Arifin Nu`mang-Aliyah Mustika Ilham sebesar 8,95 persen dan jawaban tidak tahu 37,50 persen.

Dan bila disimulasikan menjadi tiga pasang, pasangan NH-Aziz masih tinggi dengan perolehnan 22,85 persen dan pasangan IYL-Cakka 19,69 persen sedangkan Nurdin-TBL mendapat 17,14 persen dan jawaban tidak tahu 40,32 persen.

Selanjutnya bila disimulasikan hanya dua pasangan akan bertarung `head to head`, pasangan NH-Aziz memperoleh 26,43 persen dan pasangan IYL-Cakka 23,79, sedangkan jawaban tidak tahu 49,78 persen.

Sedangkan hasil temuan dalam simulasi khusus untuk figur, IYL memperoleh 21,87 persen, beda tipis dengan NH sebesar 21,27 persen, disusul Nurdin Abdullah 20,46 persen.

Ketiga figur ini bersaing ketat pada gap elektabilitas berada di dalam margin 3,5 persen.

Untuk popularitas figur, tutur Arya, IYL cukup tinggi mencapai 68 persen dibandingkan NH dengan memperoleh 62 persen disusul Agus Arifin Nu`mang 60 persen, Aziz Qahhar Mudzakar 59 persen dan Nurdin Abdullah 52 persen.

Mereka merupakan kandidat terpopuler dengan masa pemilihan kepala daerah delapan bulan kedepan, katanya..

Selanjutnya untuk akseptabilitas atau kesukaan masyarakat terhadap kandidat, IYL kembali berada di posisi teratas dengan 53 persen, disusul Aziz Qahhar Mudzakkar 50 persen, dibuntuti Agus Arifin Nu`mang 49 persen dan Nurdin Abdullah 47 persen.

"Meski demikian hasil ini masih dapat berubah, mengingat masih ada delapan bulan waktu bekerja menyakinkan masyarakat termasuk mensosialisasikan diri dan pasangannya,"' ujar Arya.

Mengenai dengan metode survei yang dilakukan kata dia yakni, warga mempuyai hak pilih, warga negara Indonesia, berusia 17 tahun, atau sudah menikah dan bukan anggota TNI atau Polri.

"Survei menggunakan metode 'Straified Multistage Random Sampling' dengan sampel 800 responden dengan' margin of eror' sekitar 3,5 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen," terang Arya..

Sementara tambahnya, metode pengumpulan data adalah responden terpilih diwawancara secara tatap muka menggunakan kuisioner.

"Pengambilan data survei dilaksanakan 10-17 Agustus 2017. Valididasi data membandingkan karakteristik demografis, sampel dari survei populasi diperoleh melalui data sensus BPS," kata Arya

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024