Makassar (Antara Sulsel) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) melalui Tim Reaksi Cepat (TRC) Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selayan dilatih manajemen bencana sebagai bagian dari pengetahuan kebencanaan.
"Personil TRC harus dibekali keterampilan sekaligus untuk meningkatkan sumber dayanya, sehingga mereka mampu menerapkannya pada saat terjun ke lokasi bencana," sebut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Enrekang, Benny Manjsur, melalui siaran persnya diterima Rabu.
Puluhan personil TRC tersebut, lanjutnya, mengikuti pelatihan selama sehari. Berbagai pengetahuan diberikan kepada personil TRC BPBD Enrekang seperti pengetahuan kebencanaan, pengelolaan Pusdalops hingga tata cara membuat laporan kaji cepat.
"Kegiatan ini melatih personil TRC mengenai manajemen bencana, sekaligus memperingati bulan pengurangan risiko bencana dari rangkaian HUT BPBD Kabupaten Enrekang ke-7 tahun," tambahnya.
Untuk bulan pengurangan risiko bencana jatuh pada Oktober 2017, kata dia, secara nasional dicanangkan pada 22-25 Oktober dipusatkan di Sorong, Papua Barat. Sedangkan HUT BPBD Kabupaten Enrekang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2017. Puncak acara dilaksanakan pada 31 Oktober halaman BPBD setempat.
Selain melatih para personil TRC, beberapa rangkaian kegiatan juga akan dilaksanakan, diantaranya cross country, kerja bhakti, pertandingan olahraga dan seni, seperti bola volley, lomba cerdas cermat, lomba membuat laporan kaji cepat dan lomba mars tangguh.
"Semua pesertanya adalah personil TRC dan mereka wajib untuk mengikuti seluruh kegiatan tersebut. Kami berharap kegiatan ini sukses," tambah Kepala Seksi Rehabilitasi, Usman.
Pada puncak acara nanti, akan dilakukan penandatanganan kerjasama MoU pembentukan Sekolah Siaga Bencana antara BPBD Kabupaten Enrekang dengan SMP 1 Enrekang.
"Insya Allah, kita undang Bupati Enrekang untuk menghadiri langsung penandatanganan kerjasama MoU tersebut. Begitupun dengan lembaga-lembaga yang terkait bersama penanggulangan bencana lainnya akan kami undang," tambahnya.
"Personil TRC harus dibekali keterampilan sekaligus untuk meningkatkan sumber dayanya, sehingga mereka mampu menerapkannya pada saat terjun ke lokasi bencana," sebut Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Enrekang, Benny Manjsur, melalui siaran persnya diterima Rabu.
Puluhan personil TRC tersebut, lanjutnya, mengikuti pelatihan selama sehari. Berbagai pengetahuan diberikan kepada personil TRC BPBD Enrekang seperti pengetahuan kebencanaan, pengelolaan Pusdalops hingga tata cara membuat laporan kaji cepat.
"Kegiatan ini melatih personil TRC mengenai manajemen bencana, sekaligus memperingati bulan pengurangan risiko bencana dari rangkaian HUT BPBD Kabupaten Enrekang ke-7 tahun," tambahnya.
Untuk bulan pengurangan risiko bencana jatuh pada Oktober 2017, kata dia, secara nasional dicanangkan pada 22-25 Oktober dipusatkan di Sorong, Papua Barat. Sedangkan HUT BPBD Kabupaten Enrekang jatuh pada tanggal 28 Oktober 2017. Puncak acara dilaksanakan pada 31 Oktober halaman BPBD setempat.
Selain melatih para personil TRC, beberapa rangkaian kegiatan juga akan dilaksanakan, diantaranya cross country, kerja bhakti, pertandingan olahraga dan seni, seperti bola volley, lomba cerdas cermat, lomba membuat laporan kaji cepat dan lomba mars tangguh.
"Semua pesertanya adalah personil TRC dan mereka wajib untuk mengikuti seluruh kegiatan tersebut. Kami berharap kegiatan ini sukses," tambah Kepala Seksi Rehabilitasi, Usman.
Pada puncak acara nanti, akan dilakukan penandatanganan kerjasama MoU pembentukan Sekolah Siaga Bencana antara BPBD Kabupaten Enrekang dengan SMP 1 Enrekang.
"Insya Allah, kita undang Bupati Enrekang untuk menghadiri langsung penandatanganan kerjasama MoU tersebut. Begitupun dengan lembaga-lembaga yang terkait bersama penanggulangan bencana lainnya akan kami undang," tambahnya.