Makassar (Antara Sulsel) - Tim kempo Sulawesi Selatan mewaspadai kekuatan DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Timur pada perhelatan Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional di Makassar, 14-21 Oktober 2017.

Pelatih Kempo Sulsel, Umar di Makassar, Kamis, mengatakan potensi atlet dari dua daerah itu akan semakin sulit terkalahkan dengan keberadaan kempoin yang sebelumnya memperkuat provinsi tersebut di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016 di Jawa Barat.

"Masih ada sejumlah atlet alumni PON 2016 dari dua provinsi itu yang masih berstatus mahasiswa. Prestasi mereka di PON tentunya harus menjadi perhatian serius ketika menghadapinya pada pertandingan nanti," ujarnya.

Ia menjelaskan, kekuatan atlet kedua daerah itu juga sudah cukup dikenal. Apalagi mereka juga cukup rutin bertemu dalam berbagai kejuaraan nasional sebelumnya.

Untuk itu, pihaknya memilih untuk lebih fokus dalam mematangkan kemampuan atlet sebelum turun di arena sebenarnya. Program latihan juga terus digalakkan demi menjaga persaingan perebutan medali di ajang olahraga mahasiswa terbesar di Indonesia tersebut.

"Kita tentu harus menyiapkan diri lebih maksimal lagi karena akan menghadapi lawan yang punya banyak pengalaman dan prestasi termasuk di ajang sekelas PON," ujarnya.

Kempo Sulsel sendiri pada Pomnas 2017 ini menurunkan sebanyak 12 kempoin yang terdiri dari delapan putra an empat putri.

Adapun delapan atlet putra yang diharapkan mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya sekaligus merebut medali masing-masing Arief Hery, Purwanto, Abdul Rahman, Ahmad Setiadi, Isman Triadnan, Masse, Suaib Side, Muh Asriadi dan Muhammad Ilham.

Sementara untuk putri yakni Rahmayani, Suriati, Aisyah, dan Yuli Hartina. Seluruh atlet Sulsel itu akan turun di nomor randori (pertarungan) dan embu( jurus atau seni).

12 atlet tersebut ditargetkan merebut empat medali emas demi mengangkat prestasi kontingen tuan rumah.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024