Sungguminasa (Antara Sulsel) - Bupati Gowa, Sulawesi Selatan Adnan Purichta Ichsan berjanji akan memboyong para pejabatnya sekaligus para unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Gowa untuk menonton film Molulo (Jodoh Tidak Bisa Dipaksa).

"Insya Allah, kami akan datang dan menonton di bioskop dengan menyewa satu studio khusus. Saya bersama istri, para muspida dan juga kepala SKPD akan hadir," ujar Adnan Purichta Ichsan kepada kru film Molulo Irham saat menerima audiensinya di ruangannya, Kamis.

Ia mengatakan, pemerintah daerah punya tujuan yakni mensejahterakan masyarakatnya serta mendukung kegiatan-kegiatan positif warga termasuk mendorong tumbuh kembangnya ekonomi kreatif.

Adnan mengaku, terus bermunculannya sineas-sineas lokal dan dengan inovasi-inovasinya menciptakan karya-karya seperti film adalah bagian dari perkembangan industri perfilman.

"Industri perfilman juga harus tumbuh di daerah-daerah, pelosok-pelosok jangan hanya dimonopoli oleh orang-orang yang ada di pusat. Ini agar terjadi pemerataan," katanya.

Sementara itu, kru film Irham yang mendengar penjealasan dari bupati berterima kasih karena sudah mau ikut ambil bagian dalam menyukseskan film yang digarapnya itu.

"Dukungan dari pak bupati sangat penting karena sebagus apapun karya kita jika tidak mendapat dukungan dan respon masyarakat, akan tidak maksimal hasilnya," katanya.

Dalam kesempatan itu juga, ia mengungkapkan sedikit sinopsis film yang digarapnya itu menggunakan aktris nasional yang sudah terkenal membintangi sejumlah film dan sinetron seperti Andi Arsyil Rahman.

Film sendiri bercerita tentang romantika pasangan berlainan budaya yakni Makassar (Sulawesi Selatan) dan Kendari (Sulawesi Tenggara).

Dua pengusaha toko pakaian, keluarga Haji Sise (Arnold Sisham) sepakat dengan keluarga Haji Matto (Luthfi Sato) untuk menjodohkan Tiar (Andi Arsyil Rahman) dengan sepupunya sendiri Musdalifah (Musdalifah Basri) dengan impian ingin menyatukan usaha mereka supaya besar lagi.

Di luar dugaan, ternyata Tiar menolak keras perjodohan yang dilakukan oleh orang tuanya itu. Lain halnya dengan Musdalifah yang sangat berharap bisa bersanding dengan Tiar.

Suatu ketika Tiar bertemu dengan Ros (Arlita Reggiana) seorang wanita dari Kendari yang berhasil menarik perhatiannya. Saat itu Ros hendak pulang ke Kendari.

Tepat di hari pelamarannya, Tiar mendadak kabur bersama sahabatnya Dodi (Dodi Mahuze). Pelarian ini dilakukan bersama menggunakan truk milik Zakka dan Ali yang ternyata menju ke kota Palu, hingga berakhir di Kendari.

Ternyata Ros bukan tipe wanita yang mudah untuk diajak berbicara, lewat perantaraan temannya Arham di Kota Kendari, Tiar terpaksa harus berlatih tarian Molulo untuk bisa mendekati Ros disebuah pesta.

"Itu sebagian dari sinopsinya. Untuk lebih jelasnya, bagaimana jalan cerita dari film ini, kita tunggu kehadiran masyarakat untuk bisa ke studio 21 nanti," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024