Makassar (Antara Sulsel) - Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar memberikan pelatihan kepada warga dan kelompok masyarakat lainnya yang memiliki usaha budi daya perikanan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Berbagai pelatihan kami berikan kepada masyarakat agar mereka bisa terus berinovasi. Tentu saja masyarakat tidak akan dilepas begitu saja setelah pelatihan karena pendampingan masih dilakukan," ujar Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian Makassar Abdul Rahman Bando, Rabu.

Ia menjelaskan, budi daya ikan merupakan usaha pemeliharaan atau kegiatan produktif perairan yang dihasilkan oleh sekelompok atau individu dalam bentuk pembenihan, pembesaran dan pengelolaan pada segala aspek akuatik.

"Tujuan diselenggarakan pelatihan pembudidayaan ikan ini untuk meningkatkan ekonomi warga dan mencukupi kebutuhan gizi keluarga serta menambah peluang kerja masyarakat," katanya.

Dia mengharapkan melalui pelatihan budi daya ikan air tawar tersebut, para peserta dapat mengaplikasikan di lahan mereka secara berkelompok maupun masing-masing jika mempunyai lahan sendiri.

Rahman menyebutkan, beberapa jenis ikan yang bisa dibudidayakan seperti ikan mas, ikan nila, dan ikan lele dengan proses pembudidayaannya tidak begitu rumit.

Dia mencontohkan, ikan lele jika dibudidayakan tidak akan rugi karena selalu laku di pasaran dengan harga yang tetap stabil.

Menurut dia, sudah ada teknologi budi daya bertujuan untuk meningkatkan produktivitas kolam, yaitu dengan cara merekayasa konstruksi kolam, ikan, pakan dan air, sehingga dalam periode tertentu mampu menampung ikan dalam tingkat kepadatan tinggi.

"Dengan teknologi budi daya ikan seperti, maka padat tebar tinggi, yaitu penebaran benih ikan dengan tingkat kepadatan minimal 300 ekor," ujarnya pula.    

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024