Kupang (Antara Sulsel) - Pengamat Kepariwisataaan Mathias Beeh mengatakan, semua pemangku kepentingan di Nusa Tenggara Timur harus memanfaatkan brending pariwisata baru untuk mendorong pertumbuhan ekonomi serta menjadi sektor penyumbang devisa negara yang paling unggul pada 2019.

Tingkat optimalisasi sektor pariwisata baru ini harus dimotori oleh pemerintah sebagai perencana dan pemilik produk dan pebisnis wisata sebagai pelaksana di lapangan dan pembeli serta peminat destinasi disisi lain," katanya di Kupang, Kamis.

Ia mengatakan hal ini terkait Bagaimana strategi pemerintah agar pariwisata sebagai penyumbang devisa negara yang paling unggul di tahun 2019.

Ia menyebut pada 2016 menjadi tahun yang penuh dengan prestasi bagi NTT, diantaranya sektor pariwisata daerah ini meraih juara umum pada ajang Anugerah Pesona Indonesja (API).

pada ajang ini dari 10 kategori yang dilombakan, NTT masuk dalam nominasi enam kategori dan berhasil menjadi juara satu untuk beberapa ketegori.
Kategori tempat wisata yang berhasil diraih NTT, adalah Kategori Tempat Berselancar Terpopuler (Most Popular Surfing Spot), juara satu berhasil diraih oleh Pantai Nemberala Kabupaten Rote Ndao, Kategori Tujuan Wisata Terpopuler Kebersihannya (Most Popular Cleanliness), juara satu berhasil diraih oleh Pantai Nihiwatu Kabupaten Sumba Barat.

Kemudian untuk kategori situs sejarah terpopuler (Most Popular Historical Site), juara satu diraih oleh situs Bung Karno Ende, kategori tempat menyelam terpopuler (Most Popular Diving Spot), juara satu berhasil diraih oleh Pulau Alor di Kabupaten Alor.

Sementara itu untuk kategori atraksi budaya terpopuler (Most Popular Cultural Atraction), atraksi budaya Pasola di Sumba Barat Daya berhasil menempati urutan kedua, kemudian kategori dataran tinggi terpopuler (Most Popular Highland), danau tiga warna di Gunung Kelimutu Ende menempati uruan ketiga.

Namun dalam 2017 ini keunggulan-keunggulan destinasi tersebut, seperti redup dan tidak lagi dipromosikan dan dioptimalisasikan sebagai keunggulan baru untuk menarik wisatawan ke daerah ini.

Padahal prestasi yang diraih itu merupakan buklti bahwa NTT layak menduduki posisi teratas untuk tujuan wisata di kawasan karena memiliki kekayaan alam, budaya, keindahan bawah laut hingga masyarakatnya yang ramah.

Karena itu yang perlu dilakukan saat ini adalah mengintensifkan promosi destinasi Pariwisata sebagai sektor unggulan bagi pertumbuhan ekonomi di Nusa TEnggara Timur belum dilakukan secara terintegrasi atau masih bersifat parsial untuk menarik wisatawan.

"Optimalkan 450 destinasi wisata alam terbaik, dan budaya di daerah ini, terutama yang sudah populer di mancanegara seperti Komodo, Danau Kelimutu, Taman Laut di Alor, Manggarai Barat, dan Sikka, serta lokasi selancar di Nemberala, Pulau Rote untuk menarik bagi wisatawan," katanya.

Ia mengatakan banyak destinasi unggulan NTT namun cara promosinya belum terintegrasi atau masih dilakukan secara parsial.

Sehingga menurut dia sekalipun sejumlah acara berskala nasional bahkan internasional yang pernah digelar di NTT seperti Sail Komodo, Tour de Flores, Tour de Timor dan Parade Kuda Sandelwood berjalan sukses, pelaksanaannya dikerjakan secara sepotong-sepotong, tidak profesional, dan tidak terintegrasi. 

Pewarta : Hironimus Bifel
Editor :
Copyright © ANTARA 2024