Makassar (Antara Sulsel) - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir menargetkan jumlah publikasi imliah internasional Indonesia pada tahun 2018 sudah dapat melampaui Singapura.

"Publikasi ilmiah ke depan harus lebih meningkat lagi, tahun 2018 nanti, target kita sudah bisa melampaui jumlah publikasi ilmiah dari Singapura," kata Menristekdikti Mohamad Nasir usai menutup Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XV di GOR Universitas Hasanuddin Makassar, Sabtu.

Ia menjelaskan pentingnya peran guru besar di setiap perguruan tinggi dalam mendukung dan mendorong peningkatan publikasi ilmiah ke depan.

"Peran guru besar wajib dalam mendukung publikasi internasional. Intinya publikasi ilmiah ke depan harus lebih meningkat,"ujarnya.

Berdasarkan data, jumlah publikasi ilmiah Indonesia pada jurnal internasional bereputasi terindeks Scopus per 2 Oktober 2017, telah mencapai 12.098 publikasi ilmiah.

Jumlah publikasi ilmiah internasional tersebut telah mengalami peningkatan signifikan yakni sebanyak 2.597 publikasi dalam dua bulan terakhir.

Sejauh ini, peringkat publikasi ilmiah internasional terindeks Scopus untuk Kawasan ASEAN yang paling tinggi masih dipegang Malaysia dengan 20.304 publikasi.

Selanjutnya disusul Singapura 14.616 publikasi, kemudian baru Indonesia saat ini berada di peringkat ketiga dengan 12.098, di atas Thailand yang berada di posisi keempat dengan 10.924 publikasi.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024