Makassar (Antara Sulsel) - Kontingen DKI Jakarta yang dipastikan tampil sebagai juara umum akan melakukan evaluasi terhadap cabang karate dan petanque yang gagal mewujudkan target di Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XV di Makassar, Sulawesi Selatan, 14-21 Oktober 2017.

Ketua Kontingen DKI Jakarta, Prof Sofyan Hanif di Makassar, Sabtu, mengatakan kedua cabang tersebut memang menjadi salah satu penyebab gagalnya capaian target medali emas Jakarta di ajang Pomnas 2017.

"Kita tentunya bersyukur kembali memastikan diri sebagai juara umum. Namun target medali kita memang tidak tercapai yakni dari 56 emas dan hanya terealisasi 51 medali emas. Adapun cabang olahraga karate dan petanque meleset dari target awal dan tentu akan kita evaluasi," ujarnya.

Untuk cabang olahraga karate, kata dia, DKI Jakarta sejak awal telah menargetkan merebut empat medali emas. Namun pada pertandingan di GOR Mattoanging, tim ibukota hanya mampu meraih dua medali emas.

Begitupun dengan cabang petanque yang diharapkan mampu merebut dua medali emas justru tidak satupun yang bisa diraih para atlet.

"Kami tentunya akan melakukan evaluasi terhadap cabang yang gagal merealisasikan target yang dibebankan. Apalagi kita juga sudah dipastikan sebagai tuan rumah pelaksanaan Pomnas XVI pada 2019," katanya.

Kontingen DKI Jakarta dipastikan keluar sebagai juara umum pada Pekan Olahraga Mahasiswa Nasional (Pomnas) XV di Makassar, Sulawesi Selatan, 14-21 Oktober 2017.

Tim ibukota itu tampil sebagai juara umum setelah mengumpulkan 51 medali emas, 32 perak dan 35 perunggu.

Perolehan medali DKI Jakarta tidak mampu terkejar kontingen Jawa Barat yang menjadi pesaing terdekatnya sekaligus sebagi runner-up dengan mengamankan sebanyak 27 medali emas, 24 medali perak dan 31 medali perunggu.

Begitupun dengan tuan rumah Sulawesi Selatan harus puas menempati peringkat ke tiga dengan raihan 26 medali emas, 16 perak dan 22 medali perunggu.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024