Makassar (Antara Sulsel) - Badan Standardisasi Nasional (BSN) menjadikan Kota Makassar sebagai model atau percontohan kota cerdas dan penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI).

"Makassar merupakan salah satu dari 25 kota yang terpilih sebagai kota yang akan mengikuti Gerakan Menuju 100 Smart City di tahun ini," ujar Deputi Bidang Penelitian dan Kerjasama Standardisasi BSN, I Nyoman Supriyatna dalam Seminar Nasional Standardisasi yang mengambil tema "Standar Membuat Kota Cerdas," yang digelar di Makassar, Selasa.

Kota cerdas, kata dia, dapat membantu masyarakat dalam mengelola sumber daya yang dimiliki dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya.

"Kota yang mengontrol dengan mengintegrasikan semua infrastruktur (fasilitas umum) jalan, dengan terowongan, rel bawah tanah, bandara, pelabuhan, komunikasi, air, pengelolaan gedung begitu mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki sehingga masyarakat menjadi aman dan nyaman untuk tinggal di kota," jelasnya.

Kota cerdas, lanjutnya, dapat menghubungkan infrastuktur fisik, infrastruktur IT, infrastruktur sosial, dan infrastruktur bisnis untuk meningkatkan kecerdasan kota.

"Smart city juga membuat kota lebih efisien dan layak huni," imbuhnya.

BSN, kata dia, sebagai lembaga yang diberikan kewenangan dalam membina dan mengembangkan standarisasi untuk mendukung program "smart city" Indonesia, sangat menyadari akan peran standar.

Oleh sebab itu, lanjutnya, BSN terus mengembangkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan sistem yang mendunia sekaligus dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan agar tercipta produk nasional yang berdaya saing.

Selain itu, lanjutnya, BSN juga menggalakkan program SNI di Indonesia Wilayah Timur.

"Makassar sebagai gerbang Indonesia Wilayah Timur diharapkan sebagai role model dalam penerapan SNI ini," pungkasnya.

Sementara, Kepala BSN Bambang Prasetya mengatakan, pengambilan tema seminar sangatlah tepat. Implementasi kota cerdas, kata dia, perlu didukung penerapan SNI supaya kota tidak hanya cerdas tetapi juga nyaman, aman dan teratur.

"Itulah konsep standardisasi," ujar Bambang.

BSN sampai dengan bulan September 2017 telah menetapkan 11.385 SNI di bidang pertanian pangan, kesehatan, mekanika, elektronika, konstruksi, kimia, pertambangan, lingkungan, dan serbaneka.

"Dari SNI yang ditetapkan, beberapa SNI mendukung implementasi smart city. Misalnya ada 12 SNI mendukung smart card, 7 SNI mendukung smart energy. 3 SNI mendukung smart tourism, serta 3 mendukung ketahanan menghadapi bencana," ujar Bambang.

Seminar Nasional Standardisasi ini diselenggarakan dalam rangkaian Peringatan Bulan Mutu Nasional dan Haru Standar Dunia yang dipusatkan di Kota Makassar, Sulsel. Hadir membuka acara Menteri Negara Riset dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, dan Asisten III Bidang Adminsitrasi Pemprov Sulsel Ruslan Abu.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor :
Copyright © ANTARA 2024