Makassar (Antara Sulsel) - Direktur The Yudhoyono Institute Agus Harimurti Yudhoyono bersama Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengingatkan kepada warga khususnya orang tua agar menjaga anaknya di tengah serbuan narkoba, zat aditif maupun seks bebas.

"Sangat penting untuk menjaga anak-anak kita karena sekarang ini ada upaya dari orang-orang tertentu yang ingin merusak generasi penerus bangsa kita," ujar AHY di Makassar, Sabtu.

Bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda itu, ia juga menyampaikan agar masyarakat bisa menggunakan teknologi ke arah yang lebih positif ketimbang menciptakan keresahan dengan teknologi.

"Jangan sampai akibat kehebatan teknologi penerus bangsa di tahun keemasan akan runtuh karena penyebaran hoax yang terus menggerus pikiran para pemuda," ujarnya.

Tidak hanya itu, ia juga menyampaikan sebagai pemimpin masa depan para pemuda tidak boleh lengah, tidak boleh gampang menyerah dan selalu bangkit sekalipun sudah terjatuh.

Pada peringatan Hari Sumpah Pemuda hari ini AHY dan Moh Ramdhan Pomanto menandatangani Ikrar Sumpah Pemuda disaksikan jamaah "Gerakan Shalat Subuh Berjamaah (GSSB)".

Sementara itu Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menyampaikan beberapa pesan kepada warganya khususnya kaum muda kota Makassar, dengan mengutip salah satu ayat dalam Surah Al fatihah.

"Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, sebagaimana yang engkau tunjukkan kepada orang-orang terdahulu kami. Ini artinya bahwa untuk mendapatkan jalan yang benar kita harus tetap bersandar pada sejarah. dan untuk menjadi generasi yang sukses, kita harus belajar dari orang-orang terdahulu," ujarnya.

Pada kesempatan itu Danny --sapaan Moh Ramdhan Pomanto-- juga mengingatkan tiga hal yang berbahaya mengintai anak-anak dan generasi muda saat ini, antara lain bahaya yang paling laten saat ini adalah seks bebas.

Menurut Danny, seks bebas mulai melibatkan anak-anak di bawah umur memang telah didesain oleh para pelaku industri yang memanfaatkan kebutuhan seks masyarakat.

"Para industrialis telah mendesain dan menanamkan pustaka seks pada anak-anak sejak kecil. Yang kemudian setelah akil baliq, pustaka seks ini bisa menjadi bom waktu untuk menghancurkan generasi muda," ucap Danny.

Bahaya lainnya, kata dia, adalah narkoba dengan berbagai macam dan jenisnya beredar di kalangan anak muda, baik berbentuk makanan yang dijajakan pada kantin sekolah seperti permen narkoba, hingga obat-obatan daftar G.

"Bahkan lem yang biasanya mereka hirup, sekarang ini juga bisa dioleskan pada roti seperti selai. Itu benar-benar berbahaya," ujar Danny.

Bahaya yang terakhir, kata Danny, adalah hoax, sehingga ia mewanti-wanti masyarakat agar tidak cepat terpengaruh dengan berita yang memprovokasi, dan selalu mengedepankan prinsip tabayyun atau melakukan `crosschek` terhadap suatu informasi.

"Sehingga kita tidak mudah dihasut untuk saling membenci," paparnya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024