Makassar (Antara Sulsel) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan (Sulsel) mencatat angka deflasi di provinsi tersebut pada Oktober 2017 sekitar 0,31 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 129,58.

Kepala BPS Sulsel Nursam Salam di Makassar, Rabu, mengatakan penyebab deflasi di daerah tersebut karena menurunnya beberapa indeks harga-harga.

"Faktor pendorong terjadinya deflasi itu disebabkan adanya penurunan indeks harga pada tiga kelompok yang memiliki kontribusi cukup besar," ujarnya.

Ia menyebutkan ada tiga kelompok pengeluaran yang menunjukkan penurunan harga yakni kelompok bahan makanan dengan angka negatif 1,48 persen, menyusul kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dengan angka negatif 0,05 persen dan kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan dengan angka minus 0,30 persen.

Sementara empat kelompok lain, kata Nursalam, menyumbang inflasi, tetapi tidak membuat Sulsel inflasi, tetapi justru mengalami deflasi.

Keempat kelompok itu, antara lain kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,14 persen, kelompok sandang 1,12 persen, kelompok kesehatan 0,05 persen, dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga mencatat 0,03 persen.

"Jadi selama dua bulan terakhir ini sudah dua kali terjadi deflasi di Sulsel yakni pada bulan September dengan angka tidak terlalu besar yakni sekitar minus 0,07 persen dan sekarang lebih besar lagi sekitar minus 0,31 persen," katanya.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024