Makassar (Antara Sulsel) - Warga Makassar mengingatkan para imigran agar tidak mengajarkan ideologi atau paham yang dianutnya selama berada ditengah-tengah masyarakat di daerah itu demi menghidari hal yang tidak diinginkan.

"Kami khawatir jangan sampai ajaran ideologi mereka (imigran) justru diajarkan ke masyarakat sekitar," kata salah seorang warga Makassar, Halija dalam acara sosisaliasi rencana penempatan imigran di "basecamp" baru yang berlokasi di Jalan Bangkala Raya Blok D Bumi Tamalanrae Permai (BTP) Makassar, Kamis.

Warga Makassar pada dasarnya tidak menolak kehadiran para imigran di wilayah mereka. Namun tentunya degan catatan tidak membuat masalah dan berbuat gaduh di lingkungan mereka yang selama ini memang dalam keadaan aman dan tentram.

Lurah Buntusu Tamalanrea, Meinsani K juga mengatakan atas nama pemerintah Kota Makassar siap menerima kedatangan para imigran ditempat tersebut.

Pihaknya juga meminta peran serta masyarakat ketua RT-RW dan tokoh masyarakat agar kedatangannya tidak memberikan efek negatif dan masyarakat juga bersedia menerima di lingkungan mereka.

"Kami tidak keberatan, mudah-mudahan tamu kita itu (imigran) bisa menyesuaikan diri. Kami harapan ketua RT dan RW untuk bisa saling menjaga. Pengungsi itu juga saudara kita, intinya dibutuhkan kerjasama yang baik antara masyarakat, pemerintah atau imigrasi dan Organisation Of Imigran (IOM)," jelasnya.

Dalam kesempatan tersebut, dirinya juga mendata seluruh imigran yang masuk ke wilayah tersebut. Hal itu juga sebagai antisipasi terjadinya sesuatu yang tidak diinginkan kedepan.

"Tentu perlu ada daftar nama-nama imigran. Kami disini sudah ada beberapa lokasi imigran, kami juga rutin menjaga seperti melarang imigran berkeliaran diatas jam 22.00 Wita, meski hanya menggunakan bahasa isyarat," sebutnya.

Kepala Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim), Budi mengatakan pihaknya siap melakukan tindakan tegas terhadap para imigran jika melakukan hal yang mengganggu keamanan dan ketentraman di masyarakat.

"Jika ada sesuatu yang dilakukan para imigran, laporkan ke ketua RW dan lurah. Jika belum bisa ditangani maka laporkan ke kami," tegasnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024