Ternate (Antara Sulsel) - Kekhasan burung  Maluku Utara (Malut), khususnya burung bidadari yang merupakan salah satu jenis burung endemik daerah ini, menjadi daya tarik wisata bagi para pelancong dari dalam dan luar negeri.

"Dewasa ini banyak wisatawan yang tertarik datang ke Malut untuk melihat kekhasan burung bidadari, sebagian di antaranya sekaligus melakukan penelitian ilmiah terhadap burung itu," kata Sekretaris Dinas Kehutanan Malut, Ahmad Zaki di Ternate, Senin.

Burung yang juga biasa disebut cenderawasi halmahera itu, di Malut bisa dengan mudah ditemukan di sejumlah titik di Pulau Halmahera, baik yang disiapkan Dinas Kehutanan Malut maupun Taman Nasional Aketajawe Lolobata.

Menurut dia, Menyaksikan burung bidadari paling menarik adalah ketika burung itu memasuki musim kawin, karena mereka akan melakukan atraksi di udara, sehingga terlihat seperti melakukan tarian kolosal.

Burung bidadari jantan terlihat memamerkan keindahan bulu, terutama dibagian sayap, dada dan punggung dengan cara melakukan gerakan memutar, naik ke udara dan menukik ke bawa secara berkelompok dengan tujuan menarik perhatian burung bidadari betina yang akan dikawininya.

"Di dunia tidak ada burung yang melakukan atraksi menarik seperti itu, sehingga setiap wisatawan yang menyaksikannya selalu menyatakan kepuasannya dan mengaku akan kembali ke Malut pada kesempatan lain,"ujar Ahmad Zaki.

Wisatawan yang ingin menyaksikan burung bidadari di Malut tidak terlalu sulit, karena lokasi habitatnya mudah di jangkau dan letaknya tidak jauh dari Ternate, terutama yang ada di kawasan Tomato Kabupaten Halmahera Barat.

Ia menambahkan, burung khas lainnya di Malut yang bisa disaksikan wisatawan adalah burung kasturi ternate dan kaka tua putih, yang bisa ditemukan dihampir seluruh kabupaten/kota di provinsi ini, Seperti Kota Ternate, Kabupaten Halmahera Barat dan Kabupaten Halmahera Selatan.

Pewarta : La Ode Aminuddin
Editor :
Copyright © ANTARA 2024