Luwu Timur (Antara Sulsel) - Badan Kepegawaian, Pelatihan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Luwu Timur bekerjasama Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Sulsel menggelar Diklat Penguatan Pendidikan Karakter Bagi Tenaga Guru sebagai bagian program revolusi mental.

Kepala Bidang Perencanaan, Evaluasi dan Pengembangan Kepegawaian BKPSDM, Andi Muhammad Reza di Luwu Timur, Senin, mengatakan penguatan karakter memang menjadi salah satu prioritas program Nawa cita yang fokus untuk melakukan revolusi mental.

"Lewat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengimplementasikan penguatan karakter melalui gerakan penguatan pendidikan karakter (PPK) yang digulirkan sejak tahun 2016," katanya.

Salah satu poin penting dalam Nawa Cita Presiden dan Wakil Presiden RI menitik beratkan pada gerakan penguatan revolusi mental.

Untuk mendukung gerakan tersebut, Presiden RI, Joko Widodo mengeluarkan kebijakan yakni peraturan presiden nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter.

Adapun para peserta diklat, kata dia, merupakan PNS tenaga pendidik dari Guru SD dan SMP yang berjumlah 78 peserta yang terbagi atas 40 guru SD dan 38 guru SMP. Kegiatan ini dimulai 6010 November 2017.

Mewakili Kepala LPMP Sulsel, Drs Andi Iskandar mengatakan untuk menjadi guru profesional harus mampu memperhatikan empat hal dalam model pembelajaran yakni olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olahraga.

"Jika ini berjalan maka ada lima nilai utama dari PPK ini yakni nasionalis, mendiri, integritas, gotong royong dan religius," jelasnya.

Sebaiknya setelah diklat ini, ada sekolah rujukan yang mengimplementasikan PPK. Ini penting untuk mengevaluasi sejauh mana keberhasilan penerapan PPK dalam proses pembelajaran," sebutnya.

Kepala BKPSDM Luwu Timur, Kamal Rasyid saat mewakili Bupati Luwu Timur mengatakan pendidikan karakter tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif dan kecerdasan intelektual namun juga kecerdasan kognisi, emosi, dan spiritual.

Apalagi kata Kamal diera keterbukaan informasi saat ini dimensi moral dan iman harus menjadi unsur pokok pembentuk kurikulum.

"pendidikan karakter tanpa keteladanan tidak akan menghasilkan apapun. Oleh karena itu berikanlah pendidikan karakter melalui pembiasaan-pembiasaan sederhana," tutupnya.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024