Makassar (Antara Sulsel) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mengingatkan kepada seluruh masyarakat di Sulawesi Selatan untuk tetap mengantisipasi adanya potensi bencana di musim penghujan ini.

"Di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan, sekarang sudah memasuki musim penghujan sejak akhir Oktober lalu dan potensi terjadinya bencana juga cukup besar. Karenanya, masyarakat perlu mengantisipasinya," ujar Kepala BMKG Wilayah IV Makassar, Ahmad Fachri Radjab di Makassar, Rabu.

Ia mengatakan, musim penghujan telah mulai terjadi akhir Oktober hingga memasuki bulan November ini, namum curah hujan baru akan tinggi setelah memasuki Desember 2017.

Beberapa dampak yang terjadi pada curah hujan tinggi yakni memungkinkannya terjadi angin kencang disertai dengan hujan lebat, petir dan gelombang laut yang tinggi.

Karenanya, ia mengingatkan kepada seluruh masyarakat agar bisa mengantisipasi semua potensi bencana seperti banjir akibat tingginya curah hujan.

"Kalau warga yang tinggalnya di sekitar pegunungan, mungkin tidak terlalu khawatir dengan banjir karena resapan airnya yang cukup bagus. Beda halnya yang tinggal di perkotaan. Nah, inilah yang harus diantisipasi warga," katanya.

Fachri menyebut, warga yang masuk dalam zona wilayah barat provinsi Sulawesi Selatan seperti Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Maros dan Pangkajene Kepulauan (Pangkep) ini perlu meningkatkan kewaspadaan.

Karena antara kota Makassar dan dua daerah penyangga lainnya yakni Maros dan Gowa punya potensi sama terjadinya bencana seperti banjir, anging kencang atau puting beliung.

"Kalau untuk warga Makassar yang paling sering terjadi kan itu banjir. Makanya, diperhatikan baik-baik sistem drainasenya. Kalau Maros dan Gowa biasanya itu angin kencang yang paling sering terjadi," ungkapnya.  

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024