Makassar (Antara Sulsel) - Kegiatan tahunan Pepsodent, Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) bekerja Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) dan Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI) bertujuan mengedukasi masyarakat sadar tentang kesehatan mulut dan gigi.

"BKGN merupakan agenda rutin tahunan kami, dimana setiap tahun diangkat tema untuk pesan edukatif kesehatan gigi yang berbeda," sebut Division Head for Health dan Wellbeing and Professional Institutions Yayasan Unilever Indonesia, drg. Ratu Mirah Afifah, di Makassar, Kamis.

Dalam temu wartawan usai pelaksanaan BKGD di Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Hasanuddin, jalan Kandea Makassar, kata dia, tahun ini, BKGN mengusung tema Merdeka dari Gigi Berlubang.

Pihaknya mengajak keluarga Indonesia memeriksakan kesehatan gigi secara teratur serta memilih asupan cemilan bertekstur dan bernutrisi seimbang yang menjadi komitmen dalam memberikan perlindungan terbaik bagi kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia.

Konsumsi cemilam masyarakat, lanjutnya, di Indonesia terindikasi mengalami peningkatan sebesar 4 persen setiap tahunnya. Cemilan manis dan lengket seperti cokelat, pastry dan permen juga paling digemari anak-anak, berisiko memunculkan permasalahan gigi berlubang.

Mengonsumsi cemilan terlalu banyak mengandung karbohidrat dan gula terutama yang lengket, dapat menurunkan derajat keasaman mulut. Usai mengonsumsi makanan yang manis, derajat keasaman mulut turun hingga di bawah PH kritis 5,5 dalam hitungan menit, dan tetap rendah hingga 1 jam setelahnya.

"Bila terjadi terus menerus kondisi ini menyebabkan hilangnya mineral atau email pada gigi dan mengakibatkan terjadinya gigi berlubang," jelasnya kepada awak media.

Sementara Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin, drg Bahruddin Thalib menambahkan, agar kesehatan gigi maksimal, disarankan memilih asupan cemilan dengan makanan bertekstur seimbang yang berserat, berkadar air serta berkalsium tinggi seperti produk susu dan turunannya.

"Saat ini banyak ragam cemilan dengan tekstur lembut dijual dipasaran membuat anak kurang berlatih mengunyah. Padahal, sebaliknya makanan yang berserat akan lebih lama dikunyah merangsang aliran kelenjar ludah menjadi pembersih mulut hingga menetralisasi keasaman di dalamnya," ucapnya menjelaskan.

Melalui BKGN tahun ini, bertujuan mengedukasi mengenai pentingnya memilih asupan cemilan yang seimbang sehingga dapat diterima oleh masyarakat agar tidak sembarangan mengkonsumsi cemilan demi menjaga kesehatan gigi.

Selain itu, rangkaian acara BKGN di RSGM Unhas, lanjutnya, digelar pemeriksaaan serta perawatan gigi dan mulut secara gratis bagi masyarakat Makassar dilaksanakan selama tiga hari, 9 -11 November 2017.

Setiap tahunnya BKGN menjadi momen untuk mengingatkan keluarga Indonesia memeriksa kesehatan gigi secara rutin. Untuk itu, pihaknya menyiapkan lebih dari 100 tim gua mendukung program BKGN di Makassar.

"Kami mempersiapkan 75 tenaga kesehatan gigi, dari dosen dokter gigi dan dokter gigi spesialis, serta 59 tenaga dokter gigi residen dan tenaga bantuan teknis dari mahasiswa FKG Unhas untuk memberikan pelayanan perawatan kesehatan gigi gratis melalui kegiatan BKGN ini," tambahnya.

Mengenai dengan target jumlah pasien mengingat kegiatan ini gratis, ujar Bahruddin, diperkirakan akan mencapai seribuan lebih, sebab tahun 2016 pasein yang memeriksakan giginya mencapai 1.500-an. Selain pemeriksaan gigi gratis, demonstrasi cara menyikat gigi dengan benar juga dilakukan tim dokter kepada anak-anak SD setempat.

Pewarta : Darwin Fatir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024