Makassar (Antara Sulsel) - Penerimaan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) Provinsi Sulawesi Selatan, mulai Januari hingga September 2017, mengalami penurunan hingga 8,2 persen dari BBNKB periode yang sama pada tahun anggaran 2016.

"Hingga September 2017, perolehan BBNKB sebesar Rp652,1 miliar. Pada periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp710,9 miliar atau mengalami penurunan 8,28 persen," kata Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Sulsel Tautoto T.R. yang ditemui di Makassar, Minggu.

Rendahnya perolehan BBNKB ini, kata dia, karena banyak masyarakat yang lebih memilih membeli kendaraan dari Jakarta dengan alasan pilihan model dan warna lebih banyak serta tidak inden (menunggu).

"Alasan lain harganya lebih murah karena dekat dengan pabrik dan tarif BBN di Jakarta lebih murah, yakni hanya 10 persen, sedangkan di Sulsel dikenai tarif BBN 12,5 persen," ungkapnya.

Penyebab lainnya, menurut Tautoto, yakni masyarakat lebih memilih menyimpan uangnya di tengah melesunya perekonomian nasional.

"Pembelian mobil baru menurun, khususnya di Sulsel," imbuhnya.

Meski pencapaian BBNKB mengalami penurunan pada Triwulan III, dia mengatakan bahwa pihaknya optimistis dapat memenuhi target yang dibebankan karena target BBNKB pada APBD perubahan ini mengalami pengurangan sebesar Rp50 miliar.

"Target BBNKB menurun dari Rp1,03 triliun menjadi Rp987,9 miliar," kata mantan Plt. Bupati Toraja Utara ini.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024