Bulukumba (Antara Sulsel) - Bupati Bulukumba AM Sukri Sappewali meminta seluruh jajaran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Andi Sulthan Daeng Radja tetap berkomitmen melaksanakan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

"Pemerintah daerah tidak mau main-main dengan pelayanan rumah sakit ini, namun terkadang masyarakat memang belum memahami standar layanan yang ada, setelah diklarifikasi pihak rumah sakit mengatakan pelayanan sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP)," kata AM Sukri Sappewali saat pertemuan dengan pihak RSUD H Andi Sulthan Daeng Radja terkait sorotan publik terhadap layanan medis RSUD tersebut melalui media sosial di Bulukumba, Selasa.

Bupati yang didampingi Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto, menambahkan dengan adanya media sosial sekarang ini, semua orang bebas berkomentar termasuk sorotan terhadap layanan rumah sakit.

"Sorotan publik,  seharusnya menjadi evaluasi dan cambuk untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik," ujarnya.

AM Sukri juga bertekad dari pertemuan tersebut tidak ada lagi hal-hal yang dapat menganggu pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

"Layanan medis terus ditingkatkan dan fasilitas segera diperbaiki," ujarnya.

Pelaksana tugas Direktur RSUD H Andi Sulthan Daeng Radja dr  Abdur Rajab mengatakan, selama ini pihaknya selalu mewanti-wanti para petugas medisnya untuk melayani pasien dengan baik, namun terkadang layanan yang diberikan tidak berbanding lurus dengan pendapat atau sorotan dari masyarakat.

"Saya kadang heran, kita sudah melayani pasien sesuai prosedur, pasien juga tidak ada keluhan, tapi ketika keluarga pasien datang, muncullah ciutan-ciutan di medsos kalau layanan rumah sakit bermasalah. Kami juga minta ketika ada kasus yang viral, kami harap teman-teman media konfirmasi ke kami di rumah sakit," tutur dr Abdur Rajab.

Sementara itu, Tomy Satria Yulianto berharap setelah RSUD mendapatkan akreditasi bintang 4 dari Komite Akreditasi Rumah Sakit (KARS), seharusnya standar tersebut terus dipertahankan dan malah harus ditingkatkan.

Wabup mengutip penjelasan dari anggota KARS yang mengatakan untuk menciptakan pelayanan yang prima, harus melalui tahapan yang "dipaksakan" lalu "dibiasakan" dan pada akhirnya menjadi "Budaya".

Selain itu, kata Tomy, dalam melaksanakan pelayanan harus sesuai dengan sistem yang dibangun.

"Jangan karena para anggota KARS sudah pulang, maka cara kerja kita kembali seperti semula. Kalau cara pandang kita seperti itu, maka saya yakin, kita tidak akan maju-maju," pungkasnya.

Pewarta : Pemkab Bulukumba
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024