Makassar (Antara Sulsel) - Bakal calon Wali Kota Makassar Syamsu Rizal yang juga petahana Wakil Wali Kota Makassar mulai menyebar alat peraga kampnye setelah semua bakal calon lainnya memulainya beberapa bulan lalu.

"Kita memilih untuk bekerja saja dulu dan memang sejak awal saya sudah tegaskan akan maju bertarung sebagai kosong satu, bukannya kosong dua," ujar Syamsu Rizal yang juga Sekretaris DPD Demokrat Sulsel di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.

Ia mengatakan, sikapnya yang tenang dan tidak terlalu mengumbar melalui alat peraga kampanye seperti baliho, poster, stiker dan lainnya akan majunya dirinya pada kontestasi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2018 adalah karena dirinya sedang fokus pada pekerjaannya.

Bukan cuma itu, Deng Ical juga mengaku sedang menjalankan strateginya serta melihat konstalasi politik di lapangan. Pada tiga atau empat bulan lalu bakal calon lainnya sudah mulai terang-terangan menyatakan kesiapannya maju dengan menyebar alat peraga kampanye.

"Kita sudah punya infrastruktur di lapangan dan mereka semua itu bekerja dalam situasi apapun. Mereka terus turun ke lapangan dan tanpa alat peraga yang bertebaran, tanpa `blow up` pemberitaan," katanya.

Namun di saat petahana Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto sudah mengumumkan tanggal dan tempat deklarasinya, dia pun langsung bergerak cepat bersama timnya dengan menyebar ribuan alat peraganya atau tepatnya dua hari sebelum tanggal deklarasi dilakukan rivalnya itu.

Sementara itu, salah satu tim pemenangan Syamsu Rizal, Moh Samin mengatakan, banyak pihak yang menyangsikan Deng Ical untuk kembali maju di Pilkada Makassar karena sikapnya yang lebih banyak diam dan fokus pada pekerjaannya.

"Banyak pihak yang sangsi kalau Deng Ical akan kembali maju dan banyak juga yang bilang kalau Deng Ical cuma akan menjadi pelaksana tugas wali kota saja. Bagi kami yang sudah lama bekerja untuk Deng Ical, itu adalah salah satu strategi yang sedang kita jalankan," katanya.

Mengenai bakal calon yang akan mendampinginya, Samin mengaku jika politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Iqbal Djalil juga punya basis massa yang sangat jelas dan militan karena memang punya latar belakang pengasuh pondok pesantren.

Diungkapkannya, antara Deng Ical dan Iqbal Djalil sudah menjalin komunikasi sejak lama dan merancang semuanya termasuk survei internal juga dilakukannya untuk mengukur tingkat kesukaan masyarakat akan paket tersebut.

"Antara Deng Ical dan Ustadz Ije itu adalah kawan lama, sama-sama politisi dan sama-sama menjadi anggota DPRD Makassar. Cuma Deng Ical periode keduanya sudah menjadi wakil wali kota sedangkan Ije tetap kembali duduk di periode keduanya," ungkapnya.

Bukan cuma itu, Samin menyebut perpaduan suku Makassar asli dan Bugis yang merupakan representasi warga Makassar itu menjadi daya tarik secara geopolitik untuk diterima oleh masyarakat.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024