Makassar (Antara Sulsel) - Universitas Hasanuddin (Unhas) mengukuhkan jabatan guru besar kepada Prof Dr Ir H Nasaruddin Salam, MT dalam bidang Ilmu Mekanika Fluida Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Unhas, di Ruang Senat Lantai 2 Gedung Rektorat Unhas, Makassar, Rabu.

Nasaruddin Salam dalam pidato ilmiah dengan judul "Reduksi Hambatan dan Pemisahan Aliran Fluida Melewati Benda Tandem" mengatakan, hambatan dalam aliran udara atau fluida dapat direduksi, salah satunya dengan pemakaian benda tandem (berpasangan) yang ditandemkan pada diameter dan jarak yang tepat.

"Semua benda yang terpasang secara tandem, bagaimanapun bentuk dan posisi benda tersebut, tetap dapat mereduksi hambatan dan pemisahan aliran fluida, bila ditempatkan pada posisi yang tepat, atau pada perbandingan jarak dengan diameter dan perbandingan diameter antara benda tandem tersebut tepat,"ujarnya.

Sidang Penerimaan Jabatan Profesor ini dihadiri oleh jajaran Rektor dan Wakil Rektor, Ketua dan Anggota Majelis Wali Amanah, Ketua Senat dan Anggota, Ketua dan Anggota Dewan Profesor, jajaran pimpinan seluruh fakultas dan jurusan, Ketua Lembaga dan Kepala Bagian serta Pimpinan Unit Kerja di lingkungan Unhas dan sivitas akademika Unhas.

Profesor yang juga menjabat sebagai Sekretaris Universitas Hasanuddin menutup pidato pengukuhannya dengan mengutip hadits nabi yang berbunyi: "Barang siapa yang ingin diluaskan rizkinya dan dipanjangkan umurnya maka bersilaturahmilah". "Silaturahmi analog dengan tandem," katanya.

Ketua Dewan Profesor Unhas, Prof Dr Ir Abrar Saleng, SH MH dalam sambutannya, menerjemahkan lebih jauh penggunaan benda tandem pada titik dan jarak yang tepat tersebut dalam kehidupan sosial.

"Intinya, posisikan tandem (orang lain) dengan jarak yang tepat, seirama, dan kompak dalam kehidupan akan mempererat hubungan silaturahmi sehingga memperlancar aliran rizki. Sebab, datangnya rizki Allah Subhanahu Wata`ala lewat manusia," ujarnya.

Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA berharap dengan pengukuhan jabatan guru besar ini, Profesor Nasaruddin Salam bisa makin produktif berkarya.

Profesor Dwia menegaskan, acara pengukuhan guru besar bukan sekedar tradisi akademik atau puncak karya seorang akademisi, tapi tahap awal bagi seorang akademisi untuk berkarya lebih banyak lagi.

"Dengan dikukuhkannya Prof Nas karya akademiknya diharapkan bisa lebih dimunculkan, karena sesungguhnya tradisi akademik ini bukan klimaks dari karya seorang akademisi, tapi justru awal untuk berkarya lebih baik lagi," ungkap Dwia.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024