Makassar (Antara Sulsel) - General Manager (GM) Pertamina MOR VII Joko Pitoyo menjamin ketersediaan elpiji bersubsidi hingga akhir Desember 2017.

"Kami menjamin ketersediaan elpiji bersubsidi sampai akhir tahun itu cukup, mulai dari suplai hingga distribusi," kata Joko yang ditemui di Makassar, Kamis.

Menurut Joko, sebenarnya tidak ada masalah terkait suplai dan distribusi gas elpiji. Kelangkaan elpiji yang sempat terjadi di Kota Makassar, kata dia, lebih disebabkan karena kekhawatiran masyarakat yang berlebihan ketika mendengar isu kelangkaan gas.

"Ada pemberitaan yang kurang positif,ini yang memicu masyarakat memborong gas elpiji 3 kg, ada yang beli empat sampai lima, padahal kalau membelinya wajar-wajar saja, kelangkaan tidak akan terjadi," jelasnya.

Pihaknya, kata dia, bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Makassar telah melakukan operasi pasar untuk mengatasi hal ini.

"Tapi sama saja, meski ada operasi pasar kalau belinya empat atau lima yah habis," ujarnya.

Ia menambahkan jika kelangkaan juga tidak akan terjadi jika gas bersubsidi tersebut digunakan sesuai dengan peruntukannya yaitu untuk masyarakat berpenghasilan maksimal Rp1,5 juta per bulan.

"Kalau membeli secara wajar dan sesuai peruntukannya, kelangkaan tidak akan terjadi," tegasnya lagi.

Sejauh ini, kata dia, penyaluran gas elpiji bersubsidi telah melampaui target penyaluran. Penyaluran hingga bulan Oktober telah mencapai 84 persen, sementara idealnya sesuai target baru 82 persen.

"Kita akan atur agar cukup sesuai kuota hingga akhir tahun," imbuhnya.

Sebagai informasi, kuota elpiji 3 kilogram yang disubsidi pemerintah di Sulawesi Selatan hanya 242.007 Metrix Ton (MT) per tahun.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024