Makassar (Antara Sulsel) - Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA mengatakan kemaritiman yang saat ini merupakan visi pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, sudah menjadi ciri khas Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Maritim itu merupakan ciri Unhas. Jauh sebelum pemerintah menjadikan maritim sebagai visi pembangunan nasional, Unhas sudah mencanangkan visinya sebagai center of excellence untuk pengembangan keilmuan dalam kerangka Benua Maritim Indonesia," kata Prof Dwia di Makassar, Kamis.
Oleh karena itu, kata Dwia, penyelenggaraan lomba karya tulis mahasiswa (LKTM) tingkat nasional bidang kemaritiman tahun 2017 yang digelar di Unhas Makassar merupakan wujud kontribusi pergutuan tinggi negeri terbesar di Sulsel itu sebagai bagian dari visi yang diusung.
"Kita berharap kegiatan seperti ini akan memperkuat roh kebangsaan kita karena bangsa Indonesia itu bangsa pelaut. Inilah kekayaan bangsa kita," ujarnya.
Prof Dwia juga menyampaikan tentang sejarah hubungan maritim orang-orang Indonesia, khususnya orang-orang Bugis dengan Australia.
Menurut dia, jauh sebelum James Cook yang disebut telah menemukan Benua Australia, sesungguhnya bangsa Aborigin itu sudah melakukan interaksi perdagangan melalui cara barter dengan orang-orang pulau.
"Apa yang disebut sebagai orang-orang pulau itu ternyata adalah para pelaut Bugis yang mengarungi lautan hingga ke daratan Australia," kata Prof. Dwia yang berlatar belakang guru besar bidang sosiologi ini.
Kepala Unit Humas dan Protokoler Unhas Makassar Ishaq Rahman mengatakan pelaksanaan LKTM ini sebagai media dan sarana komunikasi antarmahasiswa dari berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia untuk membuka peluang bagi pengembangan potensi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah, khususnya bidang kemaritiman.
"Hal ini diharapkan dapat mempertajam wawasan mahasiswa, meningkatkan kreativitas, dan daya kritis dalam pengembangan IPTEKS bidang kemaritiman," ujarnya.
Secara khusus, menurut dia, tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan LKTM ini adalah dapat memotivasi mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan akademik sebagai wadah mengsinergikan "hard skill dan soft skill" mahasiswa.
"Maritim itu merupakan ciri Unhas. Jauh sebelum pemerintah menjadikan maritim sebagai visi pembangunan nasional, Unhas sudah mencanangkan visinya sebagai center of excellence untuk pengembangan keilmuan dalam kerangka Benua Maritim Indonesia," kata Prof Dwia di Makassar, Kamis.
Oleh karena itu, kata Dwia, penyelenggaraan lomba karya tulis mahasiswa (LKTM) tingkat nasional bidang kemaritiman tahun 2017 yang digelar di Unhas Makassar merupakan wujud kontribusi pergutuan tinggi negeri terbesar di Sulsel itu sebagai bagian dari visi yang diusung.
"Kita berharap kegiatan seperti ini akan memperkuat roh kebangsaan kita karena bangsa Indonesia itu bangsa pelaut. Inilah kekayaan bangsa kita," ujarnya.
Prof Dwia juga menyampaikan tentang sejarah hubungan maritim orang-orang Indonesia, khususnya orang-orang Bugis dengan Australia.
Menurut dia, jauh sebelum James Cook yang disebut telah menemukan Benua Australia, sesungguhnya bangsa Aborigin itu sudah melakukan interaksi perdagangan melalui cara barter dengan orang-orang pulau.
"Apa yang disebut sebagai orang-orang pulau itu ternyata adalah para pelaut Bugis yang mengarungi lautan hingga ke daratan Australia," kata Prof. Dwia yang berlatar belakang guru besar bidang sosiologi ini.
Kepala Unit Humas dan Protokoler Unhas Makassar Ishaq Rahman mengatakan pelaksanaan LKTM ini sebagai media dan sarana komunikasi antarmahasiswa dari berbagai perguruan tinggi seluruh Indonesia untuk membuka peluang bagi pengembangan potensi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah, khususnya bidang kemaritiman.
"Hal ini diharapkan dapat mempertajam wawasan mahasiswa, meningkatkan kreativitas, dan daya kritis dalam pengembangan IPTEKS bidang kemaritiman," ujarnya.
Secara khusus, menurut dia, tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan LKTM ini adalah dapat memotivasi mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan akademik sebagai wadah mengsinergikan "hard skill dan soft skill" mahasiswa.