Makassar (Antara Sulsel) - Kontingen Sulawesi Selatan mencatat sejarah dengan merebut dua medali emas pada Kejuaraan Nasional Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Bangka Belitung, 27 November hingga 2 Desember 2017

"Kami berhasil merebut dua medali emas pada Kejurnas PBSI 2017. Ini merupakan sejarah untuk pertama kali merebut medali emas di ajang sekelas kejurnas," kata Humas PBSI Sulsel Kiky Michael di Makassar, Sabtu.

Dua medali emas Sulsel itu, kata dia, masing-masing dipersembahkan pasangan ganda campuran dewasa yang diperkuat Alvin dan Suci serta dari tunggal taruna putra atas nama Surya Athala Naufal.

Pasangan ganda campuran dewasa Sulsel berhak sebagai yang terbaik sekaligus meraih medali emas setelah mampu mengalahkan pasangan Galang Decky/Aphrodite Caroline dari DI Yogyakarta dengan 21-13,19-21 dan 22-20.

Emas dari Surya Athala Naufal direbut usai mengandaskan perlawanan Adam Alvin di partai puncak dengan dua set langsung 21-14 dan 21-12.

"Alhamdulillah, sejarah baru bagi Sulsel merebut emas pertamanya sepanjang keikutsertaanya pada kejuaraan nasional bulu tangkis. Kami tentunya bersyukur dan ikut berbangga dengan pencapaian atlet kita di ajang tersebut," jelasnya.

Selain meraih dua emas, kontingen Sulsel juga mengamankan satu peran dan dua perunggu. Untuk medali perak diraih Khuznul/Alvin yang turun di nomor ganda putra. Pasangan Sulsel ini harus mengakui keunggulan dari pasangan Kepulauan Riau dengan skor 19-21 dan 15-21.

Sementara untuk dua perunggu Sulsel masing-masing disumbangkan Khuznul Kharim (nomor tunggal dewasa putra) dan Liska Ayu Ningsih yang turun di nomor tunggal dewasa putri.

Pengurus Provinsi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Sulsel tentunya berharap hasil ini sebagai momentum kebangkitan bulutangkis Sulsel di level nasional.

PBSI juga berharap para atlet tidak cepat berpuas diri dan terus fokus meningkatkan kemampuannya sehingga bisa bersaing dengan para pebulutangkis dari divisi satu atau jajaran atlet pelatnas.

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024