Makassar (Antara Sulsel) - Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) mengekspor ikan terbang ke Jepang sebagai salah satu upaya mengoptimalkan potensi sektor perikanan di provinsi ini.

"Tahun ini baru kita mulai (ekspor ikan terbang), tahun-tahun sebelumnya tidak ada," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulsel Sulkaf S Latief yang ditemui di Makassar, Senin

Dari Januari hingga bulan Oktober 2017, kata dia, volume ekspor ikan terbang sudah mencapai 38 ton.

"Untuk nilainya mencapai 14.877 USD atau sekitar Rp193 juta," kata dia.

Ia mengatakan ekspor ikan terbang saat ini memang masih terbatas, ekspor yang lebih besar adalah telur ikan terbang.

Berdasarkan data DKP Sulsel, untuk ekspor telur ikan terbang mencapai 632 ton (Oktober 2017) atau mencapai 15,6 juta USD.

"Ekspor ini dilakukan ke 13 negara tujuan, yang terbesar diantaranya Amerika Serikat, Belarusia, Belgia dan Kanada," ucapnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, ekspor telur ikan terbang cenderung mengalami penurunan. Di tahun 2016, jumlah ekspor mencapai 755 ton atau turun 16 persen, dibanding tahun 2016.

Menurut Sulkaf penyebabnya sumber atau potensi ikan terbang dan telur memang terbatas. Bahkan nelayan di Sulsel harus mencari hingga perairan Fak-Fak atau Sulbar.

Pihaknya terus berbenah agar nilai ekspor di sektor kelautan terus meningkat. Salah satunya membenahi Pelabuhan Perikanan Nelayan Untia

Pewarta : Nurhaya J. Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024