Mamuju (Antara Sulbar) - Gubernur Sulawesi Barat Ali Baal Masdar mengajak masyarakat di daerah itu untuk menggiatkan revitalisasi budaya dengan nilai-nilai yang dapat mengakar di segala aspek kehidupan dan dapat membuat masyarakat Mandar semakin produktif, inovatif dan berdaya saing.

"Anak-anak muda harus terus kreatif dalam berinovasi, tetap menjaga dan melestarikan yang sudah ada. Mari mengembangkan tekhnologi dan tetap menjaga bahan baku, karena jangan sampai bahan baku semakin menipis dan tekhnologi baru juga tidak ada," kata Ali Baal Masdar, saat Festival Budaya XIII yang dilaksanakan di Arena Sport Center Polewali Mandar, Selasa.

Festival Budaya XIII yang digelar dalam rangka memperingati HUT ke-58 Kabupaten Polewali Mandar itu juga dimeriahkan dengan karnaval yang diikuti 16 kecamatan di daerah itu.

"Kegiatan ini bertujuan menumbuhkembangkan seni budaya di Polewali Mandar, utamanya seni budaya Mandar," ujarnya.

Sebagai pencetus festival budaya ketika menjabat sebagai Bupati Polewali Mandar, Ali Baal Masdar menyatakan, sangat mengapresiasi pemerintah setempat yang setiap tahun melaksanakan kegiatan tersebut.

"Saya mengajak kepada Dinas Pariwisata seluruh kabupaten di Sulbar agar terus menggali budaya-budaya yang ada dan melestarikannya bersama-sama," ucapnya.

"Saat ini hampir semua negara mengembangkan budayanya, karena pintu gerbang pariwisata adalah budaya, yang harusnya terus berkembang seiring perkembangan dunia. Saya harapkan setiap kabupaten memiliki sanggar binaan dan bersinergi dengan setiap kabupaten. Kalau kita bersinergi, lima tahun kedepan, budaya Sulbar juga akan semakin berkembang," terang Ali Baal Masdar.

Ia juga menyebutkan beberapa tradisi lokal yang harus terus digiatkan di Sulbar, diantaranya layang-layang berbentuk Sandeq, makanan tradisional Jepa, tarian tradisional Sayyang Pattudu dan Passayang-sayang.

"Kegiatan budaya harus terus digiatkan di setiap kecamatan yang harus nampak asli tanpa modifikasi, begitu juga dengan keaslian Sutera Mandar dan tenun Sekomandi dari Kalumpang," tuturnya.

"Semua tradisi ini harus dilestarikan, kalau bisa dimuseumkan pada museum kebudayaan agar anak cucu kita tahu. Jangan biarkan anak cucu kita tidak paham tentang asal usul dan budaya mereka," jelas Ali Baal Masdar.

Pewarta : Amirullah
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024