Majene (Antara Sulsel) - Luapan air Sungai Deking di Desa Lombong Kecamatan Malunda merendam jalan poros antara Kabupaten Mamuju ibukota Provinsi Sulawesi Barat menuju arah Kabupaten Majene yang berada di wilayah Selatan.
Pemantauan di Majene, Selasa, banjir akibat hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Malunda dari siang sampai sore hari juga merendam ratusan pemukiman penduduk di wilayah itu.
Banjir yang merendam trans Sulawesi tersebut mengakibatkan terjadi antrian kendaraan dari arah Selatan dan arah Utara, karena tidak bisa melintas di jalan trans Sulawesi akibat tingginya genangan air yang merendam jalan raya.
Selain antrian panjang kendaraan, masyarakat yang bermukim di Desa Lombong yang berada di sekitar sungai Deking tampak panik karena luapan air yang begitu deras.
"Masyarakat dibantu personel TNI mengevakuasi orang tua dan anak anak ke tempat yang lebih aman dari banjir," kata Kifli, salah seorang warga.
Ia mengatakan, masyarakat sudah seringkali rumahnya direndam banjir sampai kejalan ketika musim hujan tiba dan bencana ini sudah kedua kalinya menimpa warga, ketika musim hujan tiba ditahun ini.
Ia juga mengatakan, masyarakat yang rumahnya terendam masih menunggu banjir surut untuk kembali kepemukimannya karena genangan air banjir sangat tinggi hingga mencapai pusat orang dewasa.
Pemantauan di Majene, Selasa, banjir akibat hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Malunda dari siang sampai sore hari juga merendam ratusan pemukiman penduduk di wilayah itu.
Banjir yang merendam trans Sulawesi tersebut mengakibatkan terjadi antrian kendaraan dari arah Selatan dan arah Utara, karena tidak bisa melintas di jalan trans Sulawesi akibat tingginya genangan air yang merendam jalan raya.
Selain antrian panjang kendaraan, masyarakat yang bermukim di Desa Lombong yang berada di sekitar sungai Deking tampak panik karena luapan air yang begitu deras.
"Masyarakat dibantu personel TNI mengevakuasi orang tua dan anak anak ke tempat yang lebih aman dari banjir," kata Kifli, salah seorang warga.
Ia mengatakan, masyarakat sudah seringkali rumahnya direndam banjir sampai kejalan ketika musim hujan tiba dan bencana ini sudah kedua kalinya menimpa warga, ketika musim hujan tiba ditahun ini.
Ia juga mengatakan, masyarakat yang rumahnya terendam masih menunggu banjir surut untuk kembali kepemukimannya karena genangan air banjir sangat tinggi hingga mencapai pusat orang dewasa.