Makassar (Antara Sulsel) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional VI Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) menyebutkan realisasi Kredit Usaha Rakyat (UKR) di Sulawesi Selatan hingga Oktober 2017 mencapai 85,97 persen dari target.

"Realisasi KUR hingga bulan Oktober 2017 mencapai Rp4,4 triliun atau 85,97 persen dari target 2017 sebesar Rp5,12 triliun yang disalurkan kepada 187.603 debitur yang terdiri dari 181.719 debitur mikro dan 5.884 debitur ritel," kata Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Daerah OJK Regional VI Sulampua Andi Muhammad Yusuf di Makassar, Rabu.

Ia menjelaskan Program Laku Pandai hingga Oktober 2017 telah melibatkan 12.614 agen dengan jumlah nasabah 214.900 nasabah dan nilai simpanan mencapai Rp70,75 miliar.

Adapun Program Simpanan Pelajar (Simpel) terealisasi sebanyak 187.118 rekening oleh 25 bank peserta dengan nilai simpanan mencapai Rp19,54 miliar.

Berdasarkan data KUR di Oktober 2017, diketahi mengalami peningkatan dari Juli 2017 yang baru mencapai mencapai Rp3,9 triliun ataupun pada Juni sebesar Rp3,3 triliun.

KUR merupakan pinjaman yang diberikan kepada pelaku usaha kecil menengah yang layak akan tetapi belum,"bankable". Sesuai kesepakatan sebelumnya, bunga KUR hanya sembilan persen.

Begitupun dari sisi jumlah nasabah juga terjadi peningkatan yang signifikan. Jika pada Juli 2017 mencapai 232.000 nasabah, namun untuk Oktober 2017 sudah mencapai 187 nasabah atau debitur.

Sementara untuk Industri Pasar Modal Sulawesi Selatan, juga terus mencatat pertumbuhan yang menggembirakan.

Nilai transaksi pasar modal (transaksi saham) Sulawesi Selatan posisi Oktober 2017 mencapai Rp5,78 triliun, tumbuh 4,07 persen yoy.

Sejalan dengan itu, jumlah rekening efek juga mengalami pertumbuhan 24,04 persen yoy menjadi 9.938 rekening dengan jumlah investor saham yang tumbuh 6,10 persen yoy menjadi 8.501 investor.

Pewarta : Abd Kadir
Editor :
Copyright © ANTARA 2024