Makassar (Antara Sulbar) - Dinas Kehutanan (Dishut) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menanam 13,4 ribu rumpun bambu sebagai bagian dari Gerakan 1000 Kebaikan atau G1000G bidang kehutanan.

"Kegiatan ini memiliki arti penting, karena pohon sangat dibutuhkan bagi kehidupan manusia.?Ada pohon itu bagus, pohon itu pabrik nafas,? pabrik oksigen,?berarti siapa yang menanam pohon berarti menghidupkan manusia,?air juga akan terjaga," kata Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo yang mencanangkan gerakan tersebut sekaligus membuka Perkemahan Bakti Saka Wanabakti (Pertiwana Daerah 2017) di Parangloe, Kabupaten Gowa, Kamis.

Bambu yang ditanam, kata Syahrul, setiap bagiannya memiliki fungsi, sebagai bahan bangunan, berbagai peralatan, bahkan dulu digunakan untuk melawan para penjajah dengan bambu runcing.

Sementara Kepala Dishut Sulsel Muhammad Tamzil menjelaskan gerakan ini merupakan tindak lanjut dari imbauan Presiden Republik Indonesia Jokowi dalam rangka menyukseskan "Gerakan Tanam dan Pelihara 25 Pohon Selama Hidup".

"Gerakan 1000 Kebaikan tahun ini dengan menanam rumpun bambu di bantaran Sungai Jeneberang dan daerah bekas longsoran Gunung Bawakaraeng," kata dia.

Sementara perkemahan yang dilakukan, menurut dia, sangat tepat karena dilaksanakan bersamaan dengan Gerakan 1000 Kebaikan Dinas Kehutanan Provinsi Sulsel.?

Perkemahan Saka Wana Bakti Tingkat Daerah Sulsel Tahun 2017 ini dikuti 25 kontingen?dengan jumlah peserta sebanyak 397 orang peserta.

"Selama perkemahan ini selain kegiatan penanaman, peserta juga dibekali materi kepramukaan serta lomba keterampilan,?dan kegiatan life skill lainnya," ucapnya.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan pelantikan Majelis Pembimbing dan Pimpinan Saka Wana Bakti Tingkat Daerah Sulsel Masa Bakti 2017-2022 oleh Gubernur Sulsel.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024