Makassar (Antara Sulsel) - Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Agus Arifin Nu`mang melepas 2029 mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kalian mengikuti kuliah kerja nyata nantinya merupakan kesempatan untuk menerapkan ilmu atau pengetahuan yang telah diperoleh pada saat di bangku kuliah selama ini," kata Agus saat membuka pembekalan sekaligus melepas mahasiswa KKN tersebut di Kabupaten Gowa, Sulsel, Senin.
Pembekalan bagi mahasiswa yang akan melaksanakan KKN berlangsung 11 hingga 15 Desember 2017.
Nantinya usai mengikuti pembekalan, 2029 mahasiswa tersebut akan ditempatkan di 10 Kabupaten yang kemudian tersebar lagi ke 22 kecamatan yang ada di Sulsel.
Mantan Ketua DPRD Sulawesi Selatan itu juga mengingatkan para mahasiswa agar pada saat melaksanakan KKN dapat mengadaptasikan ilmunya dengan kondisi masyarakat dimana dia melaksanakan kuliah kerja nyata.
"Demikian juga dengan kondisi daerah yang beragam, juga harus disesuaikan dengan program daerah tertentu," kata dia.
Dia juga berharap kepada mahasiswa agar tidak mengeluhkan berbagai kekurangan yang ditemui di pedesaan. Seperti tidak tersedianya sarana penerangan atau tidak adanya air bersih.
"Justru ini merupakan suatu tantangan bagi mahasiswa untuk mencari jalan keluar atas berbagai keterbatasan yang ditemui di lapangan," katanya.
"Kalian mengikuti kuliah kerja nyata nantinya merupakan kesempatan untuk menerapkan ilmu atau pengetahuan yang telah diperoleh pada saat di bangku kuliah selama ini," kata Agus saat membuka pembekalan sekaligus melepas mahasiswa KKN tersebut di Kabupaten Gowa, Sulsel, Senin.
Pembekalan bagi mahasiswa yang akan melaksanakan KKN berlangsung 11 hingga 15 Desember 2017.
Nantinya usai mengikuti pembekalan, 2029 mahasiswa tersebut akan ditempatkan di 10 Kabupaten yang kemudian tersebar lagi ke 22 kecamatan yang ada di Sulsel.
Mantan Ketua DPRD Sulawesi Selatan itu juga mengingatkan para mahasiswa agar pada saat melaksanakan KKN dapat mengadaptasikan ilmunya dengan kondisi masyarakat dimana dia melaksanakan kuliah kerja nyata.
"Demikian juga dengan kondisi daerah yang beragam, juga harus disesuaikan dengan program daerah tertentu," kata dia.
Dia juga berharap kepada mahasiswa agar tidak mengeluhkan berbagai kekurangan yang ditemui di pedesaan. Seperti tidak tersedianya sarana penerangan atau tidak adanya air bersih.
"Justru ini merupakan suatu tantangan bagi mahasiswa untuk mencari jalan keluar atas berbagai keterbatasan yang ditemui di lapangan," katanya.