Mamuju (Antara Sulbar) - Kepolisian Daerah Sulawesi Barat akan memantau ketersedian kebutuhan pokok untuk menjaga stabilitas harga dan stok pangan di daerah itu menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Kami telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk melakukan pemantauan harga pangan di seluruh pasar tradisional di Sulbar. Pemantauan harga dan stok pangan itu dilakukan untuk mengawasi kemungkinan adanya oknum distributor atau pedagang yang memainkan harga dan stok menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru," kata Kapolda Sulbar Brigjen Polisi Baharudin Djafar, di Mamuju, Senin.

Polda Sulbar juga akan menggelar pasar murah untuk membantu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat di daerah itu menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru.

"Kami juga akan menggelar pasar murah, untuk mengantisipasi keresahan warga jika terjadi lonjakan harga kebutuhan pokok. Kami melaksanakan hal tersebut semata-mata untuk kesejahteraan rakyat," kata Baharudin Djafar.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian menggelar Vidio Conference (Vicon) bersama jajaran Kepolisian Daerah Sulbar.

Video Conference dalam rangka menjaga stabilitas pangan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2018 itu dihadiri Kepolda Sulbar Brigjen Pol Baharudin Djafar, bersama para pejabat utama Polda Sulbar, Ketua KPPU, Kadis Pertanian, Kepala Bulog, Kepala BPOM dan Kadis Perindag setempat.

Kapolri dalam arahannya menyebutkan bahwa menjelang perayaan akhir tahun ini akan terjadi libur panjang yang dapat menyebabkan kenaikan beberapa harga pangan sehingga harus dilakukan upaya antisipasi.

Kapolri meminta kepada seluruh pemangku kepentingan agar bersama-sama menjaga sehingga tidak terjadi inflasi.

"Selain itu, saya minta rekan-rekan kapolda untuk melaporkan harga pangan di wilayah masing-masing sampai dengan Operasi Lilin selesai. Yang perlu diwaspadai anggota kita jangan over reaktif, kita harus pahami sistem di Indonesia," kata Kapolri.

Kapolri menyebutkan, harga pangan di Indonesia secara umum relatif stabil meski dari 11 komoditas pangan, tiga di antaranya seperti daging sapi, gula pasir dan kedelai masih impor.

Sementara untuk wilayah sulbar seluruh komoditas bahan pokok stabil kecuali telur yang mengalami sedikit kenaikan harga.

"Untuk menjaga stabilitas pangan, kita harus melakukan penegakan hukum khususnya di bidang distribusi di mana sering terjadi mafia yang memainkan harga pangan. Satgas pangan dalam hal ini siap mengawal perkembangan harga pangan di wilayah," tuturnya.

"Agar 11 komoditas pangan tetap stabil kita hanya perlu fokus pada penjagaan suplai dan distribusi," kata Tito Karnavian.

Pewarta : Amirullah
Editor :
Copyright © ANTARA 2024