Sungguminasa (Antara Sulsel) - Pemerintah Kabupaten Gowa menggandeng Kementerian Agama setempat untuk memberikan pelatihan kepada para guru agama Islam dengan cara peningkatan kompetensi dalam mengajar fasih membaca Al Quran yang menggunakan metode qiroati.

"Pemerintah Kabupaten Gowa telah mencanangkan program gerakan pelajar Gowa bebas dari buta aksara Alquran, maka dari itu, semua guru agama Islam harus fasih terlebih dahulu baru mengajarkan kepada muridnya," ujar Asisten I Bidang Pemerintahan Pemkab Gowa Marsuki di Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis.

Ia mengatakan, program gerakan pelajar Gowa bebas dari buta aksara yang baru dicanangkan bertepatan dengan hari Aksara Internasional beberapa waktu lalu adalah bagian dari program investasi pendidikan yang dijalankan Pemkab Gowa.

Program investasi pendidikan yang sudah mulai dijalankan ini, kata dia, diharapkan mampu menghasilkan anak-anak yang cerdas, religius dan Pancasilais di masa mendatang.

"Pak bupati mengharapkan di masa depan akan lahir anak-anak yang cerdas, religius, bertakwa, berakhlak dan tentunya Pancasilais. Kenapa Gowa menerapkan pola pengembangan pendidikan seperti ini karena seiring lajunya perkembangan zaman yang dikhawatirkan menggerus nilai-nilai religius anak-anak di masa depan," katanya.

Sementara itu, master trainer dari Qiroah Center, Andi Suriadi menjelaskan, metode qiroati yang dijalankan oleh tenaga pendidik memungkinkan anak-anak mempelajari al-quran?an secara cepat dan mudah.

"Jadi metode ini mulai ditemukan sejak tahun 1970-an dan metode ini sangat tepat digunakan para guru kepada murid-muridnya karena dengan metode ini para murid bisa lebih cepat mempelajari alquran," katanya.

Marsuki menambahkan, pelatihan yang digelar ini adalah yang kedua kalinya atau gelombang kedua setelah gelombang pertama dua pekan lalu sukses juga mengajarkan metode pelatihan tersebut kepada para guru agama Islam se-Kabupaten Gowa.

Pewarta : Muh Hasanuddin
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024