Makassar (Antara Sulsel) - PT Pertamina di Sulawesi menambah stok elpiji bersubsidi sebanyak 1.606 metrik ton atau sebanyak 535.360 tabung berisi tiga kilogram pada masa Natal 2017 dan Tahun Baru 2018.

"Penambahan stok ini kami lakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan selama masa Natal dan Tahun Baru," kata Manajer Komunikasi dan CSR PT Pertamina MOR VII M Roby Hervindo di Makassar, Jumat.

Sementara untuk elpiji nonsubsidi, lanjutnya, pihaknya menambah stok sebesar 354 metrik ton atau sebanyak 29.482 tabung.

Ia menjelaskan rata-rata realisasi harian elpiji bersubsidi mulai 18 Desember 2017 hingga 7 Januari 2018 diprediksi naik 11 persen dibanding normal.

Pada 24 Desember 2017, kata dia, konsumsi diprediksi turun 64 persen atau sebesar 487 Metrik Ton dibandingkan harian normal, dan akan naik kembali 2 persen atau sebesar 1.414 Metrik Ton pada 30 Desember 2017.

"Konsumsi tertinggi diestimasi terjadi pada H+6 Tahun Baru 2017 yakni sebesar 1.500 Metrik Ton atau naik 12 persen," ujarnya.

Di sisi lain, menurut Roby, konsumsi elpiji nonsubsidi diperkirakan naik 27 persen dibanding harian normal.

"Konsumsi elpiji nonsubsidi diperkirakan meningkat hingga 42 persen, dibanding konsumsi pada 2016, karena penetrasi varian baru Bright Gas," jelasnya.

Pihaknya memperkirakan pada H-1 Natal 2017, konsumsi akan turun sebesar 19 persen atau 78 Metrik Ton dibandingkan harian normal, dan akan naik kembali pada H-2 Tahun Baru sebesar 17 persen atau 113 Metrik Ton.

Konsumsi tertinggi, lanjutnya, diperkirakan terjadi pada pasca tahun baru yakni H+3 Tahun Baru 2018 sebesar 40 persen atau 135 Metrik Ton.

General Manager PT Pertamina MOR VII Joko Pitoyo memastikan keamanan stok dan distribusi gas tersebut jelang Natal dan Tahun Baru 2018.

"Kami telah menyiapkan satuan tugas dan langkah antisipasi baik dari sisi stok dan distribusi untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan masyarakat," katanya.

Pewarta : Nurhaya J Panga
Editor : Daniel
Copyright © ANTARA 2024