Makassar (Antara Sulsel)- Perusahaan operator komunikasi atau provider XL telah bersiap menyambut pengaktifan proyek jaringan infrastruktur telekomunikasi serat optik bernama Palapa Ring yang rencananya sudah bisa dimulai pada awal 2019.
General Manager Finance and Management Services XL Axiata Region North, Mozes Haryanto Baottong di Makassar, Senin, mengatakan pihaknya sudah berupaya menjangkau beberapa daerah atau area-area yang nantinya yang bisa tercover seperti di Sulawesi Tenggara atau Buton.
"Jadi sebelum aktifnya proyek Palapa Ring dari pemerintah, kami sudah membangun jaringan yang bisa mencover beberapa daerah khusus," katanya.
Ia menjelaskan, apa yang dilakukan ini sebagai dasar sehingga saat Palapa Ring telah diaktifkan maka tentu akan lebih mudah menyiapkan jaringan internet dengan kualitas terbaik di area-area yang telah tercover jaringan fiber optik.
"Kami juga telah membangun plan di area-area yang belum begitu tersentuh jaringan seperti Maluku dan Papua. Dua daerah di KTI itu memang masih terbatas dan jaringannya juga masih mengguakan 3G," ujarnya.
Palapa Ring yang nantinya menghubungkan seluruh wilayah Indonesia dalam jaringan internet yang sama di seluruh wilayah di tanah air diprediksi bisa dirampungkan pembangunan proyeknya paling lambat pada akhir 2018.
Artinya proyek ini kemungkinan besar sudah bisa dirasakan seluruh masyarakat diberbagai wilayah termasuk dari Kawasan Timur Indonesia untuk menikmati jaringan internet dengan akses yang cepat.
"Maka sebelum itu terwujud, kami sudah menyiapkan beberapa langkah-langkah agar bisa terkoneksi dengan cepat dari Palapa Ring. Salah satuya tentu membangun jaringan di beragai area yang belum tercover fiber optik,"ujarnya.
General Manager Finance and Management Services XL Axiata Region North, Mozes Haryanto Baottong di Makassar, Senin, mengatakan pihaknya sudah berupaya menjangkau beberapa daerah atau area-area yang nantinya yang bisa tercover seperti di Sulawesi Tenggara atau Buton.
"Jadi sebelum aktifnya proyek Palapa Ring dari pemerintah, kami sudah membangun jaringan yang bisa mencover beberapa daerah khusus," katanya.
Ia menjelaskan, apa yang dilakukan ini sebagai dasar sehingga saat Palapa Ring telah diaktifkan maka tentu akan lebih mudah menyiapkan jaringan internet dengan kualitas terbaik di area-area yang telah tercover jaringan fiber optik.
"Kami juga telah membangun plan di area-area yang belum begitu tersentuh jaringan seperti Maluku dan Papua. Dua daerah di KTI itu memang masih terbatas dan jaringannya juga masih mengguakan 3G," ujarnya.
Palapa Ring yang nantinya menghubungkan seluruh wilayah Indonesia dalam jaringan internet yang sama di seluruh wilayah di tanah air diprediksi bisa dirampungkan pembangunan proyeknya paling lambat pada akhir 2018.
Artinya proyek ini kemungkinan besar sudah bisa dirasakan seluruh masyarakat diberbagai wilayah termasuk dari Kawasan Timur Indonesia untuk menikmati jaringan internet dengan akses yang cepat.
"Maka sebelum itu terwujud, kami sudah menyiapkan beberapa langkah-langkah agar bisa terkoneksi dengan cepat dari Palapa Ring. Salah satuya tentu membangun jaringan di beragai area yang belum tercover fiber optik,"ujarnya.