Makassar (Antaranews Sulsel) - Perusahaan operator komunikasi atau provider XL mengatakan pihaknya dalam waktu dekat belum punya rencana untuk menyiapkan jaringan internet atau masih fokus dalam layanan SMS dan telepon bagi pelanggan dari wilayah terluar.

General Manager Finance and Management Services XL Axiata Region North, Mozes Haryanto Baottong di Makassar, Jumat, mengatakan salah satu masalah yang membuat pihaknya belum memiliki rencana itu karena persoalan ketiadaan listrik untuk mengisi daya telepon seluler.

"Di area-area terluar seperti di wilayah Kalimantan itu, powernya masih menggunakan tenaga surya. Jadi jika kita gunakan paket data internet maka batereinya cepat habis sehingga masih sulit untuk bisa menyiapkan jaringan internter ke daerah pedalaman atau terluar," katanya.

Meskipun belum memiliki agenda seperti itu, kata dia, namun pihaknya tentu tetap memiliki harapan yang sama untuk bisa memberikan layanan fasilitas terbaik bagi pelanggan setia dari perusahaan tersebut.

Untuk itu, dirinya juga berharap kedepan itu sudah ada produk berteknologi terbaru yang bisa menyimpan baterei yang lebih tahan lama atau irit pemakaian sebagai solusi.

Ini juga sebagai respon dari upaya para pengusaha startup yang terus mencoba mengembangkan usahanya keberbagai pelosok di tanah air.

"Jika sudah ada produk seluler yang bisa menyimpan baterei lebih lama, maka saya kira bisa pula menggandeng pelaku startup untuk memasarkan barangnya ke pelosok. Namun untuk saat ini, kami memang masih fokus untuk layanan SMS dan nelpon," ujarnya.

Sementara itu, pihaknya telah bersiap menyambut pengaktifan proyek jaringan infrastruktur telekomunikasi serat optik bernama Palapa Ring yang rencananya sudah bisa dimulai pada awal 2019.

Ia menjelaskan, apa yang dilakukan ini sebagai dasar sehingga saat Palapa Ring telah diaktifkan maka tentu akan lebih mudah menyiapkan jaringan internet dengan kualitas terbaik di area-area yang telah tercover jaringan fiber optik.

"Kami juga telah membangun plan di area-area yang belum begitu tersentuh jaringan seperti Maluku dan Papua. Dua daerah di KTI itu memang masih terbatas dan jaringannya juga masih mengguakan 3G," ujarnya. 

Pewarta : Abd Kadir
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024