Bulukumba (Antaranews Sulsel) - Inflasi di Kabupaten Bulukumba pada akhir tahun 2017 menempati posisi terendah di Sulawesi Selatan, yakni sebesar 0,30 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 136,3 dan secara nasional termasuk daerah keempat dengan inflasi terendah, berada di bawah Kota Sorong, Lampung dan Manokwari.

"Dari lima kota IHK di Sulsel, semua tercatat mengalami inflasi dan tertinggi Kota Parepare yang mencapai 1,11 persen dengan IHK 126,28," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Selatan Nursam Salam melalui rilis angka inflasi Provinsi Sulawesi Selatan per Desember 2017.

Data data BPS itu, pada Desember 2017 Sulsel mengalami inflasi dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 131,29.

Secara rinci, inflasi di Sulsel di angka 1,04 persen tersebut berada di atas nasional sebesar 0,71 persen, meski Sulsel pernah mengalami deflasi pada September lalu.

Inflasi di Sulsel pada Desember 2017, lanjut Nursam disebabkan oleh naiknya harga pada semua kelompok pengeluaran yang ditunjukkan oleh naiknya indeks harga pada kelompok bahan makanan sebesar 2,59 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0.17 persen.

Menanggapi kondisi itu, Wakil Bupati Bulukumba Tomy Satria Yulianto mengatakan jika hal tersebut merupakan satu capaian yang sangat baik karena daerah itu mampu mengendalikan laju inflasi.

Bupati Bulukumba, lanjut Tomy setiap saat mengingatkan kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) agar serius melakukan pengawasan pada harga harga komoditas untuk tidak di atas HET.

"Kita patut berterima kasih kepada petani yang telah menyiapkan komoditas yang tidak membuat harga melonjak mulai dari petani sawah yang membuat harga beras tetap normal, petani cabe, nelayan dan lain-lain, termasuk pedagang dan distributor yang tidak melakukan penimbunan barang," papar Tomy Satria Yulianto

Ia juga mengapreasiasi kerja dan kordinasi dari pihak kepolisian, TNI, Bulog dan "stakeholder" atau pemangku kepentingan lainnya, yang dinilai sudah berjalan dengan baik.

Sementara itu Asisten Administrasi Pembangunan dan Kesra Djunaidi Abdillah mengatakan, jelang perayaan Natal dan tahun baru, pihak TPID aktif turun ke lapangan untuk melakukan pengawasan dalam mengantisipasi harga kebutuhan pokok melonjak naik.

Mereka kerjasama dengan pihak Bulog dan kepolisian sebagai Satgas Pangan," ucapnya.

Pewarta : Syamsurya Pratama
Editor : Amirullah
Copyright © ANTARA 2024